Skip to main content

Tahun Ini, Uji Lab BLH Gabung Dengan Dinkes Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) –   UPT Uji Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Surabaya  yang belokasi di jalan Nginden gang Bengkok Komplek Terminal Bratang Surabaya, tahun ini akan di ambil alih Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Surabaya Musdiq Ali Suudi mengatakan, untuk tahun ini sudah di ambil alih Dinas Kesehatan.

" Jadi, untuk pengaduan, tetap ditangani oleh kita, kemudian kita mengambil sampel dan kita lab kan kesana, per anggaran tahun ini sudah diambil alih oleh Dinkes, keinginan bu wali di efektifkan agar tidak double anggaran,"terang Musdiq, ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (6/6).

Masih menurut Musdiq, sebenarnya Dinkes sudah punya Lab juga, Cuma untuk parameternya , misalnya parameter dia (Dinkes) A, C,D,E, kalau gabung dengan kita tambah parameter lain, yang itu treatikal sudah kita pindah dan kita sudah punya alat-alat untuk parameter yang lain. Jadi, pada waktu lab kita digabung dengan Dinkes , mereka  sudah punya alatnya dan SDM nya sudah ada,

" Kalau Dinkes umumnya saya tidak ngerti,  jadi, kalau kita kan air biasanya dan, ada beberapa parameter diantaranya, COD, BOD, TSS, masalah kekeruhan , DO, Oksigen dan ada beberapa masalah asap, timbale dan macam-macam lainnya, itu biasanya selama ini, kita pada waktu adanya pengaduan soal limbah, lalu kita ambil sampelnya, di pencemarannya mengandung apa saja, karena masing-masing ada baku mutunya, ini tingkat COD nya sekian ternyata melebihi, ini tingkat timbalnya sekian, oh ini mencemari, ini masih dibawah normal, "paparnya.

Pria asal Magetan ini juga menjelaskan, jadi, sekarang ini fungsi itu digabung dengan Labnya Dinkes, dulu sebelum gabung Dinkes lebih banyak menangani terkait dengan air minum setelah diolah, kalau kita lebih ke sumber airnya, kalau dia (Dinkes) menangani setelah diolah. Misalnya ada pengaduan ini air minumnya keruh, itu Dinkes," Karena itu gabung dengan bahan, kalau lab itu bukan sampelnya, tetapi bahan-bahannya, kontruksinya dan alat-alatnya," jelasnya.
Ketika disinggung terkait anggaran per tahun untuk kebutuhan Lab, Musdiq menjelaskan, untuk anggaran sekitar Rp. 1 milliar, kalau terkait dengan pengaduan itu gratis, tetapi ada sampel tersendiri kita ada uji untuk mengawasi air sendiri tetap ada, dan untuk pengaduan kita rutinnya ada.
" Misalnya, kita tau kualitasnya air kali Brantas seperti apa, kalau ini kan titik-titiknya tersebar, umpamanya selekon, pabrik tercemar dan untuk tahunnya ini anggaran untuk Lab otomatis ikut anggaran Dinkes, bukan kewenangan LH lagi, "pungkasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni