Skip to main content

Di Hari Ibu, Surabaya Mendapat Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE)

SURABAYA (Mediabidik) - Kota Surabaya mendapatkan kado istimewa pada perayaan Hari Ibu ke-88 tahun 2016. Kado istimewa itu berupa penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori mentor yang diterima oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sehari jelang peringatan Hari Ibu. Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan Pemkot Surabaya dalam mewujudkan kota yang nyaman dan aman melalui program pemberdayaan perempuan dan juga perlindungan anak-anak. 

Anugerah Parahita Ekaprayana (EPA) merupakan penghargaan yang diinisasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas semangat dan antusiasme terhadap institusi dari pusat hingga daerah yang peduli terhadap perempuan dan anak Indonesia. 

"Kita mendapatkan penghargaan EPA tingkat mentor. Ini yang paling tinggi dan kita di urutan tertinggi kategori kabupaten/kota. Ini terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Surabaya," tegas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini seusai upacara peringatan Hari Bela Negara ke-66 dan Hari Ibu ke-88 di Balai Kota Surabaya, Kamis (22/12/2016).

Selama ini, Pemkot Surabaya memang memiliki banyak program dan juga inovasi dalam pemberdayana perempuan dan juga perlindungan anak-anak di Surabaya. Diantaranya program Pahlawan Ekonomi dan Surabaya Akseliterasi. Tahun 2017 nanti, Pemkot menyiapkan program khusus untuk ibu-ibu rumah tangga agar lebih tanggap pada masalah kekinian yang terjadi pada anak-anak. "Bapemas akan membuat treatment khusus untuk mengajak ibu-ibu agar mereka bisa mengerti kondisi putra-putri nya semisal pengenalan narkoba dan dunia maya. Nanti akan ada perwakilan kader dari kampung-kampung," sambung wali kota. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...