Skip to main content

Crown Group Bangun Mega Proyek di Surabaya Senilai Rp 30 Triliun

SURABAYA (Mediabidik) – Perusahaan properti Crown Group Holdings (Crown Group) memastikan investasi senilai Rp 30 triliun untuk ditanamkan di Surabaya. Bahkan, pengembang asal Australia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti, investasi dan hotel ini telah menyiapkan hektar lahan untuk mengembangkan proyek propertinya di Surabaya.

"Besok, tim kami sudah menyiapkan penandatanganan MoU dengan pemilik lahan yang cukup besar di Surabaya. Lahan yang kami siapkan ini jauh lebih besar dari proyek Alam Sutra kami di Jakarta," aku Chief Executive Officer (CEO) Crown Group, Iwan Sunito kepada media saat  pemaparan proyek Crown Group tahun 2017, Waterfall di kota Waterloo yang berjarak hanya 10 menit dari kota Sydney Australia, Kamis (15/12/2016).

Menurut Iwan, Surabaya adalah kota kedua di Indonesia yang diincar Crown Group selain Jakarta untuk mengembangkan bisnis propertinya. Alasan dipilihnya Surabaya, karena Kota Pahlawan ini bagaikan ceruk yang memiliki potensi dengan pangsa pasar besar untuk sektor properti. "Surabaya ini sangat potensial dan memiliki Big Market yang bukan hanya diminati pengembang luar kota, melainkan juga dilirik pengembang luar negeri," cetus Iwan yang masih enggan menyebut detail lokasi pasti dan lahan yang disiapkan untuk mega proyek properti di Surabaya tersebut.

Iwan memastikan, mega proyek properti di Surabaya ini akan tuntas pembangunan dan resmi di launching 2018. Sebelumnya, mega proyek dengan konsep superblock tersebut direncanakan penyelesaian struktur pembeliannya pada bulan Maret 2017 hingga proses penggambaran sampai akhir 2017. "Tentang kapan kepastian resmi di launching, kemungkinan pertengahan 2018," ingat Iwan didampingi Project Director Sales & Global Capital Crown Group, Prisca Edwards dan Herman Suwito, Head of Major Project Sales Crown Group Indonesia.

Iwan mengaku, selain ingin mengembangkan sayap bisnis properti lebih luas lagi di luar Australia, diliriknya dua kota di Indonesia, seperi Jakarta dan Surabaya karena sesuai desain visi dengan struktur pembeli Crown Group yang mendunia. Apalagi, kata Iwan, Surabaya memiliki riwayat tersendiri yang sulit untuk dilupakan keberadaannya dalam meniti sukses di bidang pengembang hunian.

"Bagi saya, serasa pulang kampung dan berada di rumah halaman sendiri. Ibarat saya back home. Selain itu, pengembang lokal juga sangat melihat kapasitas Crown Group selama ini," ujar Arek Suroboyo ini yang sekaligus melaunching buku tentang sukses dirinya di dunia properti yang dilebeli 'Without Borders' di Gramedia Surabaya.

Sementara, Iwan juga mencuplik proyek besar lainnya yang dikembangkan Crown Group di dekat kota Sydney Australia tahun 2017. Ia menyebut, proyek properti senilai Rp 4 triliun bernama Waterfall yang berada di kota Waterloo ini sudah siap dilaunching bulan Juni 2017 dan bisa di deposit mulai Maret 2017.

"Sampai hari ini, kami sudah menerima Rp 1,5 triliun penjualan di Waterfall. Crown Group sendiri sepanjang 2016-2017 telah mampu membukukan penjualan properti sebesar Rp 8,5 triliun dengan 20 persen diantaranya adalah pembeli asal Indonesia," pungkasnya. (haria)

Teks Foto : CEO Crown Group Iwan Sunito didampingi tim sedang memapar prospek bisnis dan proyek properti tahun 2017 yang juga akan dikembangkan di Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...