Skip to main content

Di Tinggal Pergi ke Belanda, Ratusan Buruh Kecewa

SURABAYA (Mediabidik) - Seratus buruh tergabung  Gerakan Buruh Surabaya  (GBS) menyerbu Balai Kota Surabaya, Jalan  Sedap Malam Selasa (15/11) kemarin. Harus menelan kekecewaan, keinginan mereka untuk bertemu Wali Kota Tri Rismaharini gagal, karena orang nomor satu di pemkot Surabaya, saat ini berada di Belanda.

          
Kedatangan buruh  sejak pukul 11.00 WIB ini harus tertahan di depan pintu pagar karena ditutup dan dijaga ketat oleh petugas Bakesbang linmas dan Satpol PP. Akhirnya mereka duduk-duduk di depan pagar.

Nuruddin Hidayat  selaku juru bicara GBS menyatakan kedatangan mereka ini ingin bertemu dengan  Tri Rismaharini  guna  menanyakan soal besaran  UMK 2017 yang diajukan ke Gubernur Jatim. Sebab, sampai sekarang buruh belum tahu berapa besaran UMK 2017 yang direkomendasikan wali kota ke gubernur.

"Yang kami tahu dari dewan pengupahan ada dua angka. Serikat pekerja menyerahkan UMK sebesar Rp 3, 4 dan pengusaha Rp 3, 2 juta. Sekarang wali kota menyerahkan usulan  UMK ke gubernur, yang mana? Hingga sekarang kami tidak tahu UMK yang diserahkan ke Gubernur Jatim. Sedangkan penyerahan terakhir UMK ke gubernur itu pada  4 Nopember lalu," jelas Nuruddin.

Ia menambahkan, pihaknya mendesak agar UMK Surabaya jangan sampai kalah dengan Pasuruan dan Sidaorjo yang mengajukan UMK Rp 3, 6 juta.  Dan UMK kedua daerah ini lebih tinggi dari Surabaya. Pihaknya mendesak UMK Surabaya minimal sama dengan daerah tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan bertahan sampai ada aparat yang menemui mereka untuk membahas masalah UMK. Jika tidak, mereka siap melakukan aksi demo pada Jumat nanti dengan melibatkan massa yang lebih banyak. "Kami siap datang lagi dengan massa lebih besar," tegasnya

Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya Dwi Purnomo mengatakan pihaknya sudah menyerahkan rumusan UMK ke Wali Kota Tri Rismahati  dan ditandatangani pada Jumat lalu. Kemudiann  UMK diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jatim  Senin (14/11),  pukul 20.00 WIB.

Ia menambahkan besaran UMK yang diajukan adalah satu angka yang mengacu pada  peraturan pemerintah. Sayangnya ketika didesak besar  UMK, Dwi Purnomo mengelak.

"Yang pasti satu usulan atau satu angka dan itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan saya, usulkan UMK Surabaya ini tidak ditolak oleh Gubernur," katanya.

Terkait  desakan buruh Surabaya agar UMK di Surabaya  minimal sama dengan UMK Sidaorjo dan Pasuruan yang mencapai Rp 3, 6 juta, Dwi Purnomo mengatakan usulan UMK Sidoarjo dan Pasuruan dikembalikan oleh Pemprov Jatim. "UMK kedua daerah dikembalikan karena tak sesuai dengan aturan. Dan  soal besaran UMK di Surabaya, lihat saja nanti," ucapnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni