Skip to main content

PDIP Jatim Targetkan Menang Pilkada 2018 Di 12 Kab/Kota

SURABAYA (Mediabidik) - DPD PDIP Jatim menargetkan kemenangan di 12 kabupaten/kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018."Dari 18 kabupaten/kota di Jatim. Kita menargetkan kemenangan di 12 wilayah," kata ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, di kantor DPD jalan Kendangsari, Surabaya pada, Sabtu (19/8).

Dia mengatakan, partainya juga akan berjuang keras mempertahankan kemenangan di kabupaten/kota yang kepala daerahnya dijabat kader PDIP. Wilayah itu adalah kota Probolinggo, Tulungagung, kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk dan Magetan."Kalau wilayah lain yang menjadi proyeksi kemenangan adalah kota dan kabupaten Madiun dan kabupaten Lumajang," tambahnya.                                    
Kusnadi yang juga wakil Ketua DPRD Jatim ini  berharap, kepala daerah incumbent dari PDIP berjuang sekeras tenaga mempertahankan kemenangan itu. Agar saat Pilkada serentak tahun depan, wilayah itu tidak lepas dan dimenangkan calon yang  diusung  partai lain.

"Kalau sampai nanti lepas berarti saya yang bodoh. Wilayah ini kan sudah sejak reformasi kepala daerahnya dimenangkan PDIP," tambahnya.  
     
Seperti diketahui, di Jatim ada 18 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak pada tahun 2018 mendatang.   Sesuai jadwal KPU Jatim, masa kampanye sendiri akan dimulai pada 15 Februari 2018 dan masa tenang dan pembersihan alat peraga akan dimulai pada 24 Juni 2018.

Adapun pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2018 sendiri akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018. Sedangkan rekapitulasi akan dilaksanakan pada 28 Juni 2018.   

Dikatakan Kusnadi, pihaknya akan membuka pintu koalisi dengan partai lain untuk dapat memaksimalkan dukungan."Kita juga akan bekerjasama dengan partai lain. Untuk mengusung sendiri kan juga berat," pungkas Kusnadi.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...