Skip to main content

Komisi C Nilai Pembangunan JLLB dan JLLD untungkan Pengembang

SURABAYA (Mediabidik) – M. Machmud anggota Komisi C yang membidangi pembangunan menilai pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar Dalam (JLLD) di kawasan Surabaya Barat hanya menguntungkan para pengembang. Pasalnya, untuk pembebasan tanah hingga pembangunan jalan sebagian besar menggunakan dana APBD.

"Karena jalan yang ada dijadikan akses perumahan pengembang," ujarnya.

Machmud menyebutkan, beberapa ruas jalan di Surabaya Barat yang pembangunannya lebih banyak menguntungkan pihak pengembang dan para penghuninya, diantaranya, berada di Kawasan Citraland, Pakuwon dan Intiland.

"Ada jalan yang kalau malam ditutup. Kalau dibiayai pemkot ngak boleh seperti itu. Kalau sudah jadi jalan umum harus dibuka 24 jam," tuturnya.

Anggota Komisi C ini berharap, masyarakat bisa memanfaatkan akses jalan yang dibangun pemerintah kota. Meski, sebagian lahan pembangunannya diteruskan pihak pengembang, seperti di Bukit Palma dan jalan raya Made.

"Ada yang dibangun APBD, dan ada yang dibangun Citraland. Jadi sambung menyambung," katanya.

Ia mengaku, selama ini di perumahan elit, tak banyak warga yang memanfaatkannya. Akses jalan lebih banyak digunakan para penghuni perumahan. Sedangkan, masyarakat lainnya tak banyak yang melintas.
"Kalau warga lain berhenti dimarahi sama security ," paparnya.

Machmud meminta, jika sudah menjadi jalan umum, pihak pengembang segera menyerahkan fasilitas umum ke pemerintah kota. Tetapi, ironisnya yang terjadi justru sebaliknya. Para pengembang enggan menyerahkannya, karena khawatir jika rusak tak diperbaiki oleh pemerintah kota. Hal itu menurutnya akan bisa mengganggu kenyamanan penghuni perumahan.

"Sementara kalau dikelola mereka (pengembang) sendiri bisa langsung diperbaiki, ditanami pohon dan dibangun taman dan sebagainya," tandas Mantan Ketua DPRD.

Ia mengungkapkan, di perumahan Citraland, masih banyak fasilitas umum terutama yang berupa jalan belum diserahkan ke pemerintah kota. Alasannya, pembangunannya belum selesai.

"Padahal secepatnya harus diserahkan, agar warga tak dirugikan," harapnya.

Machmud mengaku, Jalur Lingkar Luar Barat melalui beberapa area, meliputi Osowilangun, Ciputra, Menganti, Gresik Kota Baru. Sedangkan, Jalur Lingkar Luar Dalam, dari Pakuwon Trade Center (PTC) menuju Wiyung. Pembangunan Jalan Lingkar Luar  Barat membutuhkan dana yang cukup besar sekitar Rp.300 M. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama