Skip to main content

Gandeng Sport Tama, Hasan Aminuddin Gelar Kejuaraan Tenis Veteran Cup

SURABAYA (Mediabidik) - Anggota DPR RI Hasan Aminuddin menggelar kejuaraan tenis pada tanggal 25-27 Agustus mendatang, yang mana seluruh pesertanya mantan petenis nasional. Bertajuk Hasan Aminuddin Cup, turnamen tersebut memperebutkan hadiah total Rp 50 juta. 

"Perlombaan ini guna memperingati hari kemerdekaan nasional. Ini baru pertama kalinya diselenggarakan secara nasional. Yang mempertandingkan kejuaraan mantan petenis secara nasional. Setelah tiga tahun lalu diselenggarakan," ujar Hasan, saat dihadapan wartawan, Senin (14/8).

Kejuaraan ini nantinya akan menggandeng Sport Tama selaku penyelenggara dan mantan petenis Bonit Wiryawan. Persyaratan bagi peserta yang ingin ikut dalam turnamen ini minimal memiliki usia 35 tahun. 
Bonit yang digandeng dalam turnamen tersebut menuturkan format bahwa selain membatasi usia. Turnamen ini menggunakan sistem ganda. Jadi, setiap peserta yang turun bertanding akan berpasang-pasangan. 

"Ada tiga kategori usia, yaitu total 80 tahun, 90 tahun dan 100 tahun. Artinya usia kedua pemain harus memiliki total usia tersebut," kata Bonit. 

Diungkapkan oleh Hasan, setidaknya kini sudah ada 16 pasangan yang mendaftar. Mereka dari beberapa daerah di tanah air, diantaranya, Makasar, Semarang, Malang, Gresik. Prolinggo, Blitar, Papua, Jember, Sidoarjo dan Jateng. Ada juga pasangan dari Badan Veteran Tenis Indonesia (Baveti) dan juga tim dari Pemprov Jatim. 

"Tentunya juga bakal ada nama-nama mantan pemain nasional. Mereka adalah Sulistyo wibowo, Abdul Kahar Min, Suwandi, Yayuk Basuki dan Peter Handoyo," jelas mantan pemain Davis Cup tersebut. 

Sementara itu, Penyelenggara Hartono Soekwanto menuturkan, mengapresiasi dukungan dari Hasan Aminuddin. Selain menyediakan hadiah untuk peserta, turnamen tersebut juga menyediakan hadiah kepada penonton. "Kami juga sediakan doorprise berupa 3 sepeda motor dan 10 hand phone android untuk penonton," kata Hartono Soekwanto.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...