Skip to main content

Komisi E Jatim Dorong Masyarakat Sukseskan Program Imunisasi Campak dan Rubella

SURABAYA (Mediabidik) - Komisi E DPRD Jawa Timur yang menangani Kesehatan mendorong masyarakat untuk turut serta dalam program imunisasi nasional, terutama dalam penanggulangan penyakit campak dan rubella. Pasalnya dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mencatat masih sedikit anak yang sudah mendapatkan imunisasi tersebut. Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochamad Eksan.

Eksan mengatakan, imunisasi campak dan rubella ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang sehat. Karena itu, semua pihak harus mendukung program imunisasi nasional ini. Karena di dalam hadist jelas tertulis "Muslim yang kuat lebih baik, dari pada muslim yang lemah".

"Seharusnya segala imunisasi untuk anak ini kita dukung, karena konsteksnya agar semua anak dan balita kita memiliki anti bodi dalam melakukan aktifitas. Generasi sehat jauh lebih baik dari pada generasi sakit. Semua imunisasi ini merupakan ikhtiar untuk menciptakan generasi sehat," ujar Eksan, Senin (21/8).

Mengenai adanya penolakan yang terjadi pada imunisasi rubella di beberapa pondok pesantren di Jatim, hingga menimbulkan keengganan orangtua melakukan imunisasi rubella, politisi asal Partai Nasdem tersebut mengakui hal itu merupakan hak mereka dan harus dihormati. 

QNamun, dirinya mengingatkan mereka yang menolak tidak boleh mengajak orang lain untuk tidak melakukan imunisasi pada anak-anaknya. Dirinya juga menjelaskan, kepastian akan kandungan dalam imunisasi adalah kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tetapi saya meyakini, pasti pemerintah sudah melakukan kajian tentang keamanan dan keabsahan vaksin sebelum dibagikan ke masyarakat," tegas Wakil Sekretaris PCNU Jember tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso mengakui, ada beberapa kelompok yang belum paham tentang imunisasi campak dan rubella. Mereka terkesan menolak. Masyarakat menganggap penyakit yang sering disebut gabaken ini, telah dianggap biasa. Tetapi setelah diberikan penjelasan mengenai pentingnya imunisasi terhadap penyakit yang menyerang anak usia sekolah ini. Mereka pun sadar.

"Total sasaran kami yaitu 8.468.603 jiwa anak umur 9-15 tahun. Kami tidak bisa menghitung secara pasti, sudah berapa yang terjangkit di Jatim. Sebab, ada yang sakit campak tapi tidak lama. Dan, ada pula yang diperiksa ternyata ada rubellanya," kata Kohar. 

Imunisasi ini sendiri, menurut Kohar adalah upaya Pemprov Jatim dalam memblokade penyakit rubella. Dimana tingkatan menularnya cukup tinggi. "Ini jadi program prioritas kemenkes. Karena sudah 141 negara melakukan imunisasi rubella, dan kita termasuk yang terlambat," bebernya. 

Data yang dimiliki Dinkes, kendati tidak ada data akuratnya. Hasil laboratorium yang masuk menyebutkan, pada 2015 jumlah kasus diambil spesimen serum sebanyak 1.625, suspek campak 158 dan rubella 525. Setahun berikutnya, dari 1.439, yang campak 101 dan rubella 188. Jumlah tersebut terus menurun di 2017, dari 1004, campak sebanyak 239 dan rubella 58. Sedangkan pengidap paling banyak pada anak usia 5-9 tahun. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...