Skip to main content

Proyek Pipa Jargas PGN, Tidak Bersertifikat ISO

SURABAYA (Mediabidik) - Bocornya jaringan pipa gas (Jargas) milik Perusahaan Gas Negara (PGN) pada minggu kemarin di Kupang Krajan Surabaya yang menyebabkan keresahan warga. Kebocoran tersebut disinyalir pipa yang di pasang untuk 24000 jaringan gas ke rumah-rumah warga yang diproduksi PT Indopipe tidak memiliki sertifikat ISO.

Hal tersebut disampaikan Rini Retno Wulan mantan Direktur Keuangan PT Indopipe mengatakan, kalau pipa milik Indopipe untuk jaringan gas di Surabaya mengacu pada sertifikasi lemigas di ISO 4437 sepanjang saya tau sebelum saya resign, Maret 2016.

"Saya belum pernah lihat atau mengetahui diadakan uji tes tersebut, dimana Indopipe sudah memasang marking atau dituangkan dalam pipanya, seharusnya kita menuangkan sesuatu pipa dan numbering harus dipertanggungjawabkan juga, sudah di tes apa belum, "terang Rini, seusai hearing, Senin (21/5).

Rini juga menambahkan, memang betul Lemigas atau PGN tidak mengharuskan adanya ISO 4437, tetapi mengacu pada sertifikasi tetapi yang mengeluarkan sertifikasi adalah Lemigas dan Lemigas mengacu pada ISO 4437.

" Tetapi Indopipe yang punya adalah, ISO tahun 2009, dia (Indopipe) menguji pipa tahun 2009, padahal seharusnya dia menguji pipa pada tahun diproduksi, intinya tidak ada ISO dan sertifikat Lemigasnya kadaluwarsa, itu adalah persyaratan utama, "imbunya. 

Mantan Direktur Keuangan ini menjelaskan, kalau mereka mengatakan itu sudah sesuai standar silakan saja di tes, pipanya tinggal ambil kemudian di tes. 

" Kebocoran itu sebenarnya teknis, penyebabnya banyak, makanya saya sebagai mantan Indopipe, itu akan lebih baik safety dalam produknya, biasanya kalau terjadi kesalahan kita tresur semuanya terutama dari produknya.

" Kalau produknya tidak ada masalah kita tidak perlu worry, biasanya kesalahan dari pemasangan atau instalasi, tetapi kalau diproduknya sudah ada problem, ya sudah, yang lain tidak ada masalah, dan produknya harus diperbaiki. "jelasnya. 

Perlu diketahui, program pemasangan 24000 jaringan gas bumi untuk rumah tangga dibiayai dari dana APBN pusat senilai Rp 28,5 milliar, dan PGN sebagai kuasa pengguna anggaran dan Hutama Karya (HK)  sebagai pelaksana yang ditunjuk langsung oleh PGN tanpa melalui lelang. (pan) 


Comments

  1. Kami menyediakan jasa sertifikasi ISO untuk ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001 & ISO 27001 dengan mudah dan dengan biaya terjangkau. Dapatkan jasa sertifikasi ISO dengan cepat dan tanpa ribet.
    kunjungi: https://jasasertiiso.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...