SURABAYA (Mediabidik) – Ancaman teror bom yang ditujukan ke Balai Kota Surabaya Rabu (19/10) Pukul 15.23 sore, oleh orang yang bernama Helmi, mengancam akan meledakan kantor pemkot Surabaya, bila dalam tiga hari lokalisasi Dolly tidak dibuka kembali. Padahal baru kemarin, Selasa(18/10) Polda Jatim memwarning ancaman bom masih menghantui wilayah Jawa timur.
Informasi teror itu diterima oleh Riaman salah satu petugas pos jaga kediaman Walikota Surabaya yang akhirnya di tindak lanjuti dengan penyisiran lokasi teror oleh Tim Gegana Polda Jatim.
Kapolsek Genteng Kompol Deni saat dilokasi menyatakan, hasil penyisiran di Balaikota Surabaya selama beberapa jam, Tim Gegana tidak menemukan benda maupun barang yang mencurigakan.
"Ancaman bom itu terkait lokalisasi Dolly yang minta dibuka kembali dalam waktu 3 hari. Penelpon berinisial H dan masih dalam proses penyelidikan," Ujar Kompol Deny dilokasi, Rabu (19/10) petang.
Ia juga membenarkan, jika teror bom tersebut diterima oleh Riaman Petugas pos jaga Kediaman Walikota Surabaya. Menurut Kompol Deny, peneror ini menggunakan nomer seluler untuk melakukan ancaman teror.
"Nomer telpon peneror masih dipelajari dan warga tidak perlu panik atas aksi teror ini, karena pihak kepolisian akan mengusutnya," pungkasnya.(pan)
Comments
Post a Comment