Skip to main content

Warga RW 02 Kelurahan Sumberejo Menolak Keberadaan Ojol

SURABAYA (Mediabidik) - Keberadaan puluhan ojek online di wilayah kelurahan Sumberejo Pakal Surabaya disinyalir sangat meresahkan warga. Hal itu disebabkan banyaknya ojok online yang mangkal di lingkungan RT 1-4 RW 02 sehingga sangat menganggu aktifitas warga sekitar.

Karena dampak tersebut warga RT 1-4 RW 02 kelurahan Sumberejo memasang spanduk penolakan yang terpampang di pintu masuk kampung dan bertuliskan "Ojek online dilarang mangkal dilingkungan RW 02".

Hal itu disampaikan Semain Ketua RT 05 RW 03 kelurahan Sumberejo mengatakan, keberadaan ojek online yang mangkal di wilayah Sumberejo sangat meresahkan warga. 

"Yang saya kwatirkan karena diwilayah tersebut banyak anak sekolah, takutnya ketabrak," terang Semain kepada media in, Senin (16/9/2019).

Hal senada juga dikatakan Herman salah satu warga yang merasa terganggu dengan keberadaan ojek online diwilayah tersebut mengatakan, keberadaan ojek online di Jalan Sumberejo dekat kantor kelurahan semakin hari semakin banyak.

"Setiap pagi sampek sore selalu ada 10 - 20 orang yang mangkal di area tersebut. Padahal mereka tidak pernah muat penumpang sama sekali, tapi kok semakin banyak," ucapnya.

Sementara Iwan Rahmadi lurah Sumberejo saat dikonfirmasi terkait masalah tersebut membenarkan, keberadaan ojek online di wilayah tersebut sangatlah meresahkan.

"Kapan hari sudah takordinasikan dengan Bimaspol, dan aku ngak tau kelanjutannya gimana," terang Iwan.

Masih menurut lurah Sumberejo, karena keberadaan di wliayah RW 02 dilarang warga, sekarang pindah di jalan raya.

"Aku kordinasi dengan Bimaspol, apa ini akan ditertibkan atau gimana?. Informasi dari Bimaspol disitu banyak orderan fiktif, tapi kita bingung acuannya apa untuk usir mereka," ungkapnya.

Perlu diketahui, keberadaan ojek online di wilayah kelurahan Sumberejo sangat meresahkan warga, pasalnya ojek online yang mangkal diwilayah tersebut semakin hari semakin banyak dari pagi sampai sore hari. Sehingga sangat menganggu aktifitas warga dan anak sekolah. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni