Skip to main content

Krematorium Milik Pemkot Surabaya Semakin Banyak Peminat

SURABAYA (Mediabidik) - Krematorium (Tempat Pengabuan) yang dimiliki pemkot Surabaya yang ada di Keputih Surabaya semakin diminati warga. Berdasarkan data yang diperoleh dari DKRTH kota Surabaya, sejak beroperasi pada bulan Juni sampai September ini sudah ada 27 jenasah warga Surabaya non muslim yang dikremasi.

Kabid Sarana dan Prasarana DKRTH Iman Rahmadi mengatakan, kalau sekarang trennya semakin banyak, jadi setiap bulan ada peningkatan. 

"Kalau kemarin kebetulan akhir Juni cuma satu, Juli enam, Agustus lima belas dan September ini. Kemarin sudah lima, belum akhir bulan jadi semakin meningkat dan masyarakat sudah banyak yang tau," terang Iman, Jumat (13/9/2019).

Masih menurut Kabid Sarpras, yang paling banyak peminatnya rata rata warga Surabaya semua, rata rata yang beragama kristen dan budha. Untuk kedepannya kita ingin memperbaiki fasilitas fasilitas yang ada disana.

"Selain fasilitas juga soal pelayanannya, sekarang ini pun kita juga berusaha memberi pelayanan lebih dalam artian jemput bola. Jadi untuk urusan surat menyurat dan abu yang sudah dikremasi, apabila dari pihak keluarga ingin diantarkan, ya kita antar," tuturnya.

Saat ditanya soal keluhan dari konsumen soal fasilitas atau kendala selama beroperasional, Iman menjelaskan, alhamdulilah selama ini belum ada. Karena memang secara fasilitas disana cukup baik, lahan parkir juga cukup luas dan sebagainya.

"Tapi bukan berarti kita tidak akan meningkatkan, karena kita juga ingin menambah fasilitas, toilet, lahan parkir. " ujarnya.

Lebih lanjut Iman menambahkan, saat ini fasilitas yang tersedia, tungku pembakaran ada tiga, toilet juga sudah ada. Kemudian kita juga ada pendopo dimana pusat aktifitas disitu. 

"Terutama bagi yang beragama Hindu ataupun Budha itukan ada ritualnya, jadi mereka melakukan ritual disitu. Dan agama Kristen juga di situ dimana ada doa doa dan sebagainya." ungkapnya.

"Ngak tau, kalau kedepannya kita akan ada persemayaman seperti di Adiyasa, mungkin seperti itu. Karena ini adalah satu satunya krematorium di Indonesia yang dimiliki dan dikelola pemerintah kota, karena pada umumnya rata rata di miliki pihak swasta." pungkasnya. (pan)

Foto : Iman Rahmadi kabid Sarpras DKRTH kota Surabaya

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni