SURABAYA (Mediabidik) - Masih belum maksimalnya pelayanan BLUD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat sorotan dari kalangan wakil rakyat yang duduk di DPRD Jatim, karena DPRD Jatim menilai pembentukan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) di Jatim masih terkesan amburadul. Alasannya, BLUD yang ada di Jatim belum menunjukkan adanya kemandirian terlepas dari pembebanan APBD Jatim.
Agus Maimun Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi tentang Perekonomian mengatakan di Jawa Timur ada BLUD yaitu rumah sakit milik Pemprov yang hingga saat ini masih mendapat kucuran dana dari APBD.
"Seharusnya BLUD tersebut mampu mengelola keuangan sendiri tanpa ada subsidi dari APBD. Saya melihat Pemprov masih belum menata dengan baik pengelolaan BLUD di Jatim. Tujuan dibuat BLUD itu agar meringankan APBD kok ini masih mendapat suntikan,"ungkap Agus Maimun ini saat ditemui dikantornya, Sabtu (29/10)
Politisi Asal Fraksi PAN ini berharap sebelum ada BLUD baru, perlu ada penataan pengelolaan BLUD yang akan dibentuk oleh Pemerintah Provinsi.
"Tata dulu yang ada baru buat BLUD yang baru. Jangan menciptakan BLUD baru yang justru membebani APBD Jatim,"tandasnya. (rofik)
SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63
Comments
Post a Comment