Skip to main content

Hans Hosman dan Manohara Jadi Rebutan Ibu hingga Anak Muda di Royal Plaza

SURABAYA (Mediabidik) - Kehadiran puluhan artis yang maju menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai NasDem membuat heboh para pengunjung Royal Plaza, Surabaya.

Para artis caleg ini pun jadi buruan para pengunjung. Bahkan, artis Hans Hosman hingga Manohara pun menjadi rebutan para ibu-ibu hingga anak-anak muda perempuan maupun laki-laki untuk foto bersama.

"Sabar ya, sabar ya," kata Hans yang nampak dikerumuni para anak muda perempuan yang ingin foto bersama caleg Hans di Royal Plaza, Surabaya, Sabtu (22/12).

Hari ini sebanyak 20 artis yang maju caleg dari berbagai daerah di Indonesia menyapa warga. Setelah dari Pasar Atom Mall, rombongan yang hadir bersama Ketua DPW Partai NasDem Jatim Sri Sajekti Sudjunadi dan pengurus harian lainnya, melanjutkan perjalanan dan menyapa pengunjung mall yang berada di kawasan Jalan A Yani, Surabaya.

Kehadiran para artis caleg NasDem yakni, Manohara Odelia, Della Puspita, Lisada Oktaviani, Imelda Soraya, Diana Sastra, Livi Andriani, Julisman.

Tessa Kaunan, Elma Theana, Linda Ramadhanty, Afdhal, Linda Octaviani, Iman Dwi Saputro, Ageng Wahono, Feriyanto, Fivey Rahmawati, Reshard Octaviansha, Kenedi, Hans Hosman, Diana Sastra dan Krisna Mukti, membuat heboh pengunjung Royal Plaza.

Ada pengunjung yang histeris bertemu dengan artis Hans. "Ya Allah...senang saya," ujar seorang ibu yang nampak berkaca-kaca matanya karena senang bertemu dengan artis idolanya Hans Hosman.

Hampir semua kedatangan artis caleg NasDem ini menjadi hiburan para pengunjung. Selain senang bisa berdekatan dengan artis idolanya, pengunjung juga bisa dilayani dengan ramah untuk bisa foto bersama dari para caleg artis dari NasDem ini.

"Warga Surabaya sangat ramah dan heboh. Saya senang dengan warga Surabaya," tutur Manohara Odelia.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...