Skip to main content

BNNP Jatim Musnahkan 3,3 Kg Sabu Hasil Sitaan Dua Bandar

SURABAYA (Mediabidik) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, membakar 3,3 Kg narkotika jenis sabu-sabu, hasil sitaan dari 5 tersangka yang berhasil ditangkap.

Pembakaran sabu-sabu tersebut merupakan hasil ungkap petugas BNNP Jatim dari dua jaringan bandar narkoba yang berbeda.

Satu jaringan narkotika berasal dari luar negeri dan satu jaringan lagi berasal dari Mojokerto.

Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra menyatakan, sabu-sabu yang dimusnahkannya ini memang berasal dari 5 tersangka.

Kelima tersangka tersebut antara lain berinisial ZF dan ES ditangkap saat keluar dari pintu keluar tol Warugunung. Dari tangan mereka, petugas menemukan 13 bungkus plastik berisi sabu dengan berat total 2,277 gram.

Berikutnya tersangka berinisial MN dan WH keduanya ditangkap di pintu keluar tol Sidoarjo. Dari tangan mereka petugas menyita barang bukti sabu seberat 622 gram.

"Mereka masih satu jaringan yang berasal dari Mojokerto. Kasus ini masih kita kembangkan terus," ujarnya, Kamis (20/12/2018).

Ia menambahkan, satu tersangka lain yang berasal dari jaringan internasional, berinisial CKL juga berhasil ditangkap. Ia diketahui berasal dari Malaysia. 

Upaya penyelundupan yang dilakukan CKL cukup unik, mengingat tubuhnya digunakan sebagai perantara untuk menyelundupkan sabu-sabu seberat 266 gram.

"Satu tersangka ini menyelundupkan sabu dengan cara melilitkannya di perut," tegasnya.

Kelima tersangka pun dijerat dengan pasal primer yang sama, yakni pasal 114 ayat 2 Undang-Undang no 35 tahun 2009 tentang narkotika.

"Total sabu yang kita musnahkan kali ini sebesar 3.3345 gram atau 3 Kg lebih," tambahnya.

Proses pembakaran barang bukti sabu ini sendiri menggunakan alat incenerator, atau alat pembakaran khusus yang dimiliki oleh BNNP Jatim. (pan)

Foto
Tampak suasana pembakaran barang bukti narkoba yang dilakukan di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...