Skip to main content

Ruchita Ajak Anak Didiknya Mengenal Kegiatan Belajar Diluar Sekolah

SURABAYA (Mediabidik) - Banyak cara untuk mengasah daya ingat anak agar bisa mengasah kemampuannya di dalam dunia pendidikan. Bukan hanya kegiatan formal di ruang kelas saja, namun perlu proses pendidikan anak ke luar sekolah untuk pengenalan infrastruktur di sekeliling mereka.

Hal inilah yang dilakukan oleh Ruchita Permatasari pengusaha muda yang gemar bersosialita dan tengah beradu nasib di dunia politik. Ruchita yang akrab dipanggil Chita Choo, membawa anak didiknya untuk berkeliling kota dengan menggunakan moda transportasi kereta api (Komuter) Jurusan Surabaya - Sidoarjo.  

Yayasan pendidikan yang di dirikan Chita Choo merupakan yayasan sosial yang menampung para siswa kurang mampu, untuk tetap mendapatkan pendidikan dengan gratis.

"Pendidikan anak seperti ini memang sangat perlu, agar mereka mengenal infrastruktur kota yang ada disekelilingnya. Makanya saya ajak anak-anak naik kereta api," ungkap Chita Coo yang kini terdaftar sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Jatim dari Partai Golkar.

Sepanjang perjalanannya di dalam kereta, para anak didiknya ini sering bertanya terhadap tempat dan benda-benda yang belum dikenalinya. Seperti siapa kondektur dan sebutan bagi pengemudi kereta, sekaligus tempat-tempat yang di lewati kereta.

"Ekspresinya bermacam-macam ya. Tanya siapa pengemudi kereta dan berkenalan dengan kondektur saat menarik tiket. Bahkan tadi sempat bilang ini Royal saya pernah kesini sama ibu ku. Lalu ada yang teriak ini daerah dekat rumahku. Ternyata daya ingat anak-anak sangat kuat, padahal sambil keretanya jalan," papar Caleg Dapil Malang ini.

Selain mengenalkan infrastruktur, proses pendidikan di luar ruangan ini, lanjut wanita 28 tahun ini, juga bisa mendidik para siswa untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Menurut dia, saat di stasiun kereta, para siswa saling mengingat untuk cepat waktu agar tidak ketinggalan kereta. Bahkan saat melihat petugas keamanan, para anak-anak ini langsung berinteraksi dengan lingkungan tersebut.

"Katanya, hey jangan gitu nanti dimarahi satpam lo. Inilah bentuk-bentuk pendidikan yang ditanamkan sejak dini pada anak, agar mereka mengenal bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya," pungkas wanita yang khatam di dunia entertainment ini.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...