Skip to main content

Komisi E Siapkan Posko Pengaduan Kejahatan Anak Pasca Berlakunya Perppu No 1 Tahun 2016

Ketua Komisi E DPRD Jatim Dr.Agung Mulyono
SURABAYA (Media Bidik) – Komisi E DPRD Jatim yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) telah menyiapkan Perda Perlindungan Kejahatan Seksual Terhadap Anak (PKSTA) sebagai tindak lanjut dari keluarnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ( Perppu) No 1 tahun2016 tentang Perlindungan Anak.

Hal itu dijelaskan Ketua Komisi E DPRD Jatim Dr.Agung Mulyono saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dengan membentuk Posko Pengaduan di Jawa Timur, hal ini sebagai bentuk perhatian yang serius terhadap masalah kejahatan kekarasan seksual terhadap anak dan merupakan fenomena gunung es yang menjulang tinggi.

" Fenomena gunung es itu itu hanya muncul dipermukaan saja namun dibawahnya tidak terpantau dan ini yang harus diwaspadai sehingga perlu adanya kerjasama semua pihak untuk mendukung Perppu tersebut nantinya akan ada Perda di Jatim," terang Dr.Agung ,Kamis (26/5).

Lebih dalam, politisi asal Partai Demokrat Jatim ini menegaskan, selain pihaknya membuat Perda tentang Perlindungan Kejahatan Seksual Terhadap Anak, DPRD Jatim juga mendorong agar disetiap instansi terkait didirikan Posko pengaduan kekerasan terhadap anak.

" Saya minta kepada Dinas Sosial Jatim, Dinas Pemberdayaan dan Perempuan Jatim dan Dinas Pendidikan Jatim untuk membuka Posko dimasing-masing sekolah dan ini harus segera ditanggapi serius," ucapnya.

Pria kelahiran Banyuwangi menjelaskan bahwa Komisi E DPRD Jatim mendukung penuh adanya Perppu tersebut dengan menambah hukuman perberat bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak seperti hukuman kebiri hingga hukuman mati. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...