Skip to main content

Kisah Mantan Kuncen Istana Gebang, Jelang Sambut Hari Lahirnya Pancasila

Islan Gatot Imbata anggota DPRD Jatim sekaligus mantan juru kunci Istana Gebang
SURABAYA (Media Bidik) – Rencana Presiden RI, Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keppres diapresiasi oleh rakyat Indonesia, terutama mantan kuncen (juru kunci) Istana Gebang, Islan Gatot Imbata. Istana Gebang merupakan tempat tinggal Presiden RI pertama, Soekarno ketika masih kecil.

Islan mengaku sangat gembira karena mulai tahun depan 1 Juni akan menjadi hari libur nasional. Mengingat ketika kepemimpinan Presiden Soeharto hingga sekarang, rakyat Indonesia belum mengenal Hari Lahir Pancasila. Selama 30 tahun lebih masyarakat hanya mengenal Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober.

Politisi asal PDI-Pejuangan itu menceritakan, bahwa dulu masyarakat Kota Blitar sudah memperjuangkan agar 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Mengingat Bung Karno mencetuskan Pancasila pada 1 Juni 1945 sebagai dasar Negara Indonesia.

" Dulu warga Blitar ingin 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun pemimpin orde baru (Soeharto) tidak memberikan persetujuan," ungkap pria yang kini menjadi Anggota DPRD Jatim itu, di Surabaya, Selasa (31/5).

Meskipun rezim orde baru tak menyetujui serta melarangnya untuk diperingati, warga Blitar tetap ingin memperingatinya dengan berbagai acara. Namun peringatan tersebut dibubarkan, ketika diketahui oleh intel PAM dari Koramil. "Dibubarkan kalau ketahuan. Bahkan ada yang ditangkap oleh intel PAM," ujarnya.

Untuk mengelabui intel PAM, masyarakat memiliki cara tersendiri yakni tempat peringatan dibuat berpindah-pindah setiap tahunnya. Dengan bebas, dan tanpa rasa cemas, masyarakat dapat leluasa memperingati Hari Lahir Pancasila.

" Peringatan Hari Pancasila identik dengan Bung Karno. Penguasa orde baru mungkin anti Bung Karno, sehingga peringatannya dilarang," kata Islan.

Pasca ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, anggota Komisi A DPRD Jatim itu meminta masyarakat khususnya generasi muda untuk memegang teguh Pancasila. Mengingat Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai ras dan suku.

Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo akan menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila pada Rabu (1/6/2016) besok di Bandung. Penetapan tersebut akan dituangkan ke dalam Keppres. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni