Skip to main content

Komisi E Jatim Himbau Lulusan SMA/SMK Harus Bisa Kuasai Bahasa Inggris

Dra.Hj.Ma'mulah Harun,M.Pd.I  Anggota Komisi E DPRD Jatim
SURABAYA ( Media Bidik ) – Perkembangan dunia pendidikan menjadi tuntutan bagi para pelajar sekolah, khususnya para lulusan SMA dan SMK untuk bisa menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris, pasalnya berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan sekarang banyak perusahaan membutuhkan karyawan muda terutama lulusan SMK supaya bisa bekerja di perusahaan yang di butuhkan asalkan yang bersangkutan ( lulusan SMK,red) bisa berbahasa Inggris.

Menurut Dra.Hj.Ma'mulah Harun,M.Pd.I  Anggota Komisi E DPRD Jatim yang membidangi Pendidikan mengakui, bahwa banyak perusahaan membutuhkan karyawan lulusan SMK sederajat supaya bekerja di perusahaanya asalkan bisa berbahasa Inggris, karena ini menjadi salah satu tuntutan perusahaan yang berkembang.

" Saya menghimbau kepada Dinas Pendidikan Jatim terutama Balai Pelatihan yang ada di UPT Provinsi  Jawa Timur supaya menggalakan program bagi lulusan sekolah SMA ataupun SMK untuk bisa menguasai bahasa asing khususnya Bahasa Inggris," terang Ma'mulah saat di temui di ruang kerjanya,senin (2/5).

Selain itu, Politisi asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Jatim juga menambahkan, yang menjadi persoalan kendala para lulusan SMK tidak bisa menguasai bahasa Inggris disebabkan karena kurangnya pelajaran tambahan  bahasa, sebab ternyata ini sangat penting sekali di era pendidikan sekarang apalagi di tahun Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini.

Maka, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas ) di tahun 2016 ini, Komisi E DPRD Jatim meminta kepada Dinas Pendidikan Jatim untuk meningkatkan pelajaran sekolah khususnya pelajaran bahasa Inggris, mengingat banyak kendala bagi calon karyawan muda lulusan SMK yang mau bekerja terhadang tak di terima di perusahaan tersebut, cuma disebabkan tidak bisa Bahasa Inggris.

" Kalau skill para lulusan SMK sederajat tak diragukan lagi, namun faktanya ketika para lulusan SMK ini tidak menguasai bahasa Inggris maka ini menjadi hambatan mereka untuk di terima bekerja di suatu perusahaan ," tegas Politisi dari Dapil Jatim III ini.(rofik)
     

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...