Skip to main content

Sidak, KPPU Temukan Cabe Oplosan di Pasar Wonokromo

SURABAYA (Mediabidik) - Komisi Persaingan Dan Pengawas Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Surabaya, Sabtu (7/1/2017) pagi, melakukan sidak harga cabe di pasar Wonokromo Surabaya. Dalam sidak tersebut tidak ditemukan adanya indikasi kartel, justru banyak pedagang melakukan oplos cabe untuk menghindari rugi.

Cabe oplosan dilakukan dengan mencampur cabe segar dan cabe busuk dengan presentase lebih kecil. Hal ini dilakukan pedagang sejak hampir tiga minggu lalu lantaran tidak mau rugi melihat fluktuasi harga cabe yang terpengaruh musim. Sehingga menyebabkan harga cabe pada rantai distribusi semakin melonjak.

Dari hasil sidak KPPU KPD Surabaya ditemukan kenaikan merata di seluruh jenis cabe. Harga tertinggi terjadi pada cabe rawit merah mencapai Rp 90 ribu perkilogram, sedangkan cabe merah Rp 24 ribu rupiah , dan cabe keriting sebesar Rp 50 ribu perkilogram. Namun, pedagang juga memberikan opsi pada pembeli jika dirasa harga cabe terlalu tinggi. Yakni dengan mengalihkan opsi cabe segar ke cabe kering dengan selisih harga lebih murah Rp 10 ribu .

Kepala KPPU KPD Surabaya Aru Armando mengatakan, pemantauan dilakukan guna memastikan apa yang memicu naiknya harga sejumlah komoditas di pasaran, khususnya harga cabe rawit yang dinilai tidak wajar dan saat ini mencapai antara Rp 90.000 hingga 115.000 per kilogram.

"Tidak ada indikasi kartel atas mahalnya harga cabe rawit ini. Saya tidak yakin mahalnya harga cabe akibat permainan tengkulak.
Makanya, tim KPPU saat ini disebar secara serentak untuk melakukan pemantauan harga cabe di berbagai pasar di Indonesia," ujarnya, 

Dampak kenaikan harga cabe dirasakan pedagang lantaran pembeli memilih mengurangi jumlah pembelian yang mencapai 50 persen.  

Menurut Hermin salah satu pedagang,  jumlah pasokan juga dikurangi separuh, dari 100 kilogram per hari menjadi 50 kilogram. harga cabe rawit saat ini mencapai Rp 90.000,-/kg. Bahkan pada tahun baru 1 Januari 2017 kemarin seharga Rp100.000,-/kg. Padahal, sebelum melambung, harga normalnya cuma Rp 30.000,-/kg.

Dia juga mengungkapkan, cabe rawit yang dijual dengan harga Rp 90.000,-/kg itupun kualitasnya tidak sebagus tahun-tahun lalu. Menurutnya, rata-rata bercampur cabe muda dan busuk.

"Jadi sekarang ini tidak ada cabe rawit bagus," ujarnya. "Jenisnya kurang baik karena musim hujan," pungkasnya. (haria)

Teks Foto: Kepala KPPU KPD Surabaya, Aru Armando, saat sidak harga cabe di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (7/1/2017) pagi.

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni