Skip to main content

Desember 2016, Laju Inflasi Jatim 2,74 persen

SURABAYA (Mediabidik) – Desember 2016 kemarin, Jatim mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, dengan inflasi tertinggi berada di Kota Jember yang mencapai 0.93 persen, dan terendah di Kota Kediri sebesar 0,36 persen.

Dan, cabai menjadi penyumbang utama inflasi, ditambah komoditas pertanian lain seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit. Selain itu juga rokok kretek filter dan biaya pendidikan perguruan tinggi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan, beberapa komoditas menjadi penyumbang inflasi karena nilai konsumsi yang tinggi namun tidak dibarengi dengan produksi yang cukup, sehingga harga di pasaran melambung tinggi.

"Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi pada akhir tahun kemarin, kecuali kelompok sandang yang mengalami deflasi 0,59 persen," tandas Teguh Pramono, Selasa (3/1/2017).

Untuk komoditas utama yang memberikan andil terbesar inflasi pada Desember 2016 adalah telur ayam ras, tarif angkutan udara, tarif pulsa ponsel, bensin, dan cabai rawit

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah emas perhiasan, bawang merah, cabai merah dan apel.

Untuk laju inflasi tahunan kalender Desember 2016 Jatim mencapai 2,74 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding tahunan kalender Desember 2015 yang mencapai 3,08 persen.

"Jatim secara umum masih bagus, sebab masih berada pada kisaran 2 persen, sedangkan nasional di atas 3 persen," pujinya. Menurutnya, ini karena di Jatim ada tim pengendalian harga.

Disebutkan, seluruh ibu kota provinsi di Pulau Jawa pada akhir tahun kemarin mengalami inflasi. Inflasi terendah terjadi di Serang 0,12 persen, diikuti Semarang 0,20 persen, dan DKI Jakarta 0.27 persen.

Setelah itu, Yogyakarta sebesar 0, 35 persen, Surabaya 0,56 persen, dan tertinggi di Bandung mencapai 0,63 persen. (haria)

Teks Foto: Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono.

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

PWI Malang dan PWI Surabaya Gelar Silaturahmi Melalui Fun Football

SURABAYAIMediiabidik.Com - PWI Malang Raya dan PWI Seksi Surabaya menggelar silaturahmi dalam pertandingan Fun Football di area lapangan sekitar Stadion Gajayana, Kota Malang, Jum'at (27/9). Pertandingan digelar di lapangan mini soccer yang melibatkan delapan orang pemain termasuk kiper. Meskipun lapangan basah karena baru diguyur hujan tapi tak menyurutkan semangat para wartawan untuk menjalin silaturahmi di lapangan hijau. Bermain tiga babak dalam satu babak yang dibatasi waktu 15 menit pertandingan berjalan dengan hangat. Awalnya tim tuan rumah kebobolan terlebih dahulu, namun kemudian mampu disamakan dan dibalas unggul. Tim PWI Malang Raya mampu mencetak tiga gol. Sementara tim tamu PWI Surabaya hanya mencetak sebiji gol. Sehingga skor kemenangan 3-1 untuk tim tuan rumah. Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengapresiasi acara silaturahmi antar rekan wartawan di Jatim ini. Dengan demikian wartawan bisa saling kenal satu sama lain. Selain itu dia menuturkan pertandingan ...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...