Skip to main content

Pemkot Surabaya Jajaki Kerjasama Dengan Pengusaha Prancis

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjajaki peluang kerja sama dengan delegasi pengusaha Prancis dalam mendukung berbagai bidang pembangunan di Surabaya melalui keunggulan teknologi yang dimiliki masing-masing perusahaan. 

Peluang kerja sama tersebut mengemuka ketika Pemkot Surabaya menerima rombongan delegasi pengusaha Prancis yang didampingi Duta Besar Prancis untuk Indonesia serta beberapa pejabat dari Kedutaan Besar Prancis di Balai Kota Surabaya, Selasa (31/1). Mereka diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan.

Delegasi yang berkunjung ke Surabaya adalah perwakilan dari delapan perusahaan Prancis yang mayoritas bergerak dalam bidang teknologi tekait mobilitas, keamanan, serta smart city. Selain pengusaha, juga ada pejabat dari Kedubes Prancis dengan total delegasi berjumlah 15 orang.

Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, berkaitan dengan peluang kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan delegasi Prancis, ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir dalam pertemuan tersebut. Harapannya, ada interaksi langsung antara delegasi pengusaha dengan beberapa SKPD terkait perihal apa saja yang bisa dikerjasamakan. "Kami juga sampaikan sedikit paparan dan juga peluang kerja sama terkait potensi di Surabaya di tahun-tahun mendatang," ujar Hendro.

Sekda lantas menyampaikan paparan singkat perihal kemajuan dan kodisi makro ekonomi Surabaya. Mulai dari paparan pertumbuhan ekonomi, juga ketenagakerjaan. Hendro menyebut jumlah sumber daya manusia (SDM) di Surabaya sangat besar. Termasuk juga paparan perihal dukungan infrastruktur udara dan pelabuhan, pengembangan jaringan jalan utama di Surabaya, serta dukungan infrastruktur transportasi. "Termasuk pengembangan ITS (Intelligent Transport System) menjadi ERP (Electronic Road Prizing) untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa titik akibat pemakaian kendaraan pribadi. Harapannya, ada kemauan masyrakat untuk berpindah menggunakan angkutan massal," ujarnya. 

Sekda juga menyampaikan paparan tentang Surabaya Smart City seperti smart government, smart peope, smart economy, smart environment, smart living dan juga smart mobility. Untuk smart government, Sekda menjelaskan tentang penerapan e-government di Surabaya. Juga pelayanan publik yang berbasis online. "Pemkot Surabaya memiliki Surabaya Single Windows yang membuat pengurusan perizinan menjadi lebih cepat," sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.  

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Jean Charles Berthonet mengatakan, ini merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Surabaya. Selama ini, dia mengaku telah banyak mendengar perihal kemajuan Surabaya. "Kota Surabaya ini perkembangan nya cepat sekali. Saya senang bisa berkunjung ke sini untuk mengetahui langsung bagaimana terkait perencanaan kota dan pembangunan infrastruktur. Kami juga ingin mempelajari lebih jauh tentang smart city surabaya," ujarnya.

Jean Charles mengungkapkan, sebagai kota yang berkembang dengan cepat, Surabaya juga memiliki masalah perkotaan seperti yang dialami oleh-oleh kota besar lainnya di Indonesia, bahkan di dunia. Termasuk juga adanya tantangan-tantangan perkotaan yang membutuhkan solusi efektif dan efisien. "Sebagai Kedubes, saya ingin bekerja sama lebih jauh dengan Surabaya. Kami memiliki teknologi untuk mengatasi masalah perkotaan. Karena itu, kami menghadirkan pengusaha-pengusaha di sini. Utamanya di bidang transportasi, energi dan teknologi informasi," sambung Jean Charles Berthonet.

Salah satu perusahaan yang ikut dalam delegasi pengusaha tersebut yakni Suez yang bergerak dalam pengelolaan air bersih. Selain Surabaya, kota-kota lainnya yang juga dikunjungi oleh Kedutaan Besar Prancis melalui Business France dengan mendatangkan delegasi pengusaha ke Indonesia dalam kegiatan Workshop City of Tomorrow itu adalah Palembang dan Bandung.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni