Skip to main content

Komisi B Jatim Desak Pemerintah Brantas Mafia Cabai

SURABAYA (Mediabidik) - Komisi B DPRD Jatim yang membidangi Perekonomian meminta kepada pemerintah provinsi untuk melakukan pengawasan terhadap proses pendistribusian cabe terutama harus awasi dari permainan mafia cabai yang selalu merugikan petani cabai. Hal ini dilakukan agar kedepan harga cabe tidak mengalami kenaikan  lagi.

Noer Sutcipto Anggota Komisi B menilai bahwa selama ini harga dari petani menjual ke  produsen masih normal sekitar Rp. 40 ribu, namun ketika berada di produsen kemudian menjual lagi ke pedagang yang harganya terlalu tinggi hingga mencapai 100 ribu -  Rp. 200 ribu.

"Produksi cabai saat ini tidak ada masalah, tapi distribusi ini yang jadi masalah terutama dari permainan tengkulak nakal. Selama pemerintah masih belum bisa mengontrol terkait distribusi harga  maka harga cabe akan terus naik lagi," terang Noer Sutjipto saat di temui diruang kerjanya, Rabu ( 18/1).

Politisi asal Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan apabila nanti  ditemukan adanya permainan proses pendistribusian cabe seperti harga dan penimbunan cabe, maka pemerintah bekerjasama dengan aparat keamanan menindak tegas para produsen tersebut agar kedepannya tidak ada lagi kenaikan harga cabe tersebut. 
     
"Kenaikan harga cabe ini petani ini tidak mendapat keuntungan pribadi apapun, tapi yang mendapat untung justru para mafia cabai atau produsen nakal," ujarnya.

karena itu pihak komisi B DPRD Jatim menyarankan  agar pemerintah melalui badan pangan membentuk infrastruktur yang baik sehingga masalah pendistribusian cabai ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Bahkan pihaknya juga meminta kepada pemerintah mengembangkan teknologi pasca - panen. Dengan teknologi yang modern,  maka hal itu dapat menjaga kesegaran produk hortikultura lebih lama.

Saya pribadi sangat prihatin dengan meroketnya harga cabai belakangan ini. Namun dirinya menolak solusi impor cabai untuk menekan harga cabai lokal ," pungkasnya .(rofik)


Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni