Skip to main content

Banyak Rumah Retak, Warga Ramai-Ramai Stop Proyek Madison Avenue

SURABAYA (Mediabidik) - Walaupun belum mengantongi ijin mendirikan bangunan (IMB) dan AMDAL dari pemkot Surabaya, PT Surya Inti Permata (SIP) selaku pengembang Apartemen Madison Avenue jalan Jemur Andayani 52 Surabaya, tetap saja melakukan pemasangan tiang pancang paku bumi Apartemen Madison Avenue.

Dampak pemasangan paku bumi menyebabkan sejumlah rumah dan ruko milik warga menjadi retak, seperti yang terjadi Rabu (4/1/17) kemarin, warga Villa Imperial ramai-ramai mendatangi proyek dan menghentikan pekerjaan tersebut.

Berdasarkan informasi dilapangan warga marah, karena rumah mereka getar dan retak, sehingga menghentikan proyek tersebeut." Warga marah, dampak pemasangan paku bumi, menyebabkan rumah mereka getar dan retak, sehingga mereka ramai-ramai mendatangi lokasi dann menghentikan proyek tersebut, karena belum ada sosialisasi ke warga soal preoyek tersebut,"terangnya.

Sementara M.Soka mantan Ketua RT 009 RW 05 saat dikonfirmasi melalui ponselnya membantah," Tidak ada warga yang protes pak, itu hanya satu orang saja yang protes, itukan cuma pemasangan tiang pancang, belum mendirikan bangunan,"bantahnya. Kamis (5/1).

Soka menambahkan," Saya sebagai penanggung jawab disini, semua ruko yang terdampak disini sudah di asuransi ke asuransi Pan Fasific langsung dari Jakarta oleh PT Bumi Tile selaku pelaksana proyek, saat ini pihak asuransi masih melakukan survey,"jelasnya.

Lanjut Soka," Wajarlah kalau bangunan 20 tahun retak akibat dampak proyek tersebut, saya punya 4 ruko disini dan tidak apa-apa, kalau retak-retak itu wajar, di sini yang terdampak proyek tersebut ada 10 ruko, 4 diantaranya milik saya, kalau masalah Hengky saya tidak ikut-ikut, karena ruko miliknya tidak mau diperbaiki, dia mintanya dibeli,"paparnya.

Perlu diketahui, berdasarkan informasi pembangunan Apartemen Madison Avenue telah melanggar Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan, serta Perda No 7 tahun 2009 tentang Bangunan. Ironisnya tidak ada tindakan tegas dari pemkot Surabaya maupun DPRD kota Surabaya terkait masalah tersebut.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...