Skip to main content

Ketua DPRD Jatim Desak Pemprov Gencar Sosialisasi Bahaya Tembakau Gorilla

SURABAYA (Mediabidik) - Ditemukannya Jenis narkotika baru yang mulai beredar di kalangan pelajar saat ini, seperti tembakau gorilla menjadi keprihatinan serius di kalangan DPRD Jatim . Hal ini membuat Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar minta seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dikerahkan dalam sosialisasi keberadaan tembakau Gorilla yang mengancam generasi muda khususnya para pelajar dan mahasiswa di Jawa Timur.
      
Politisi asal Partai Demokrat Jatim ini  mengatakan saat ini telah beredar jenis tembakau gorilla beredar di kalangan sekolah dan sudah ditetapkan sebagai jenis narkotika baru yang harus diwaspadai.

"Selain melibatkan polisi, BNNP juga perlu SKPD yang bisa masuk ditingkat masyarakat umum maupun di sekolah atau dikampus yang ada. Pokoknya bagaimanapun harus dipersempit penyebarannya. Tembakau Gorilla ini sangat berbahaya,"  tegas Achmad Iskandar saat di temui diruang kerjanya, Sabtu (14/1).
       
Perlu ditegaskan, lanjut Iskandar, bahwa BNN (Badan Narkotika Nasional) sudah menyatakan tembakau gorilla sebagai jenis narkoba jenis baru yang sering beredar di masyarakat khususnya ditingkat pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum.
       
Tembakau gorila sendiri adalah tembakau biasa atau rokok biasa distimulan dengan ganja sintetis termasuk bagian dari NPS (new psychoactive substances),  dan dari sisi kimia, zat ini masuk kriteria narkotik.
    
" Saat ini pihak BNN dan pihak Kemenkes sedang mengkaji tembakau gorilla tersebut untuk bisa dimasukkan dalam jenis narkotika baru dan bisa dijerat dengan UU Narkotik," terang pria asli Madura tersebut. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...