Skip to main content

Wawali Surabaya Berangkatkan Pawai Ogoh-ogoh di Tugu Pahlawan

Wawali Surabaya berangkatkan Pawai Ogioh-ogoh
SURABAYA ( Media Bidik ) - Sehari menjelang perayaan Hari raya Nyepi Saka Warsa 1938, ribuan umat Hindu Surabaya dan sekitarnya berkumpul di Tugu Pahlawan untuk menjalankan Tawur Kasanga. Ritual penyucian alam semesta tersebut juga diwarnai pawai ogoh-ogoh. Sebanyak sembilan ogoh-ogoh berbagai bentuk diarak mengelilingi Tugu Pahlawan. Mayoritas bentuk ogoh-ogoh berwujud menyeramkan. Meski ada pula yang sedikit nyeleneh dengan mengambil rupa buaya yang sedang memangsa manusia.

Nyoman Sutantra, Ketua Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim mengatakan, ogoh-ogoh merupakan simbol segala keangkaramurkaan di dunia. Oleh karenanya, dalam ritual Tawur Kasanga ini, seluruh ogoh-ogoh itu akan dimusnahkan dengan cara dibakar.
"Tawur Kasanga dan pawai ogoh-ogoh adalah bagian dari persiapan menjalankan catur brata penyepian besok. Sehingga, setelah semua ritual selesai, kita semua bisa menjalankan Nyepi dengan kondisi bersih dan suci," terang Sutantra, Selasa (8/3).
Sedangkan terkait jumlah ogoh-ogoh, Sutantra menyatakan bahwa sembilan merupakan angka keramat. Sembilan adalah bilangan tertinggi pada deretan angka.
Sementara itu, pawai ogoh-ogoh diberangkatkan oleh Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Pada kesempatan itu, Whisnu mengatakan, Surabaya sejauh ini sangat kondusif. Hal ini tak lepas dari peran para tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk para pemuka agama Hindu.
Dia menambahkan, kegiatan pawai ogoh-ogoh sudah menjadi agenda rutin yang mampu menarik wisatawan. Oleh karenanya, Whisnu berharap setiap momen keagamaan bisa menjadi daya tarik wisata religi di Surabaya.
"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah Nyepi bagi segenap umat Hindu. Semoga momen Nyepi ini mampu menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik dan selalu dituntun di jalan Dharma," pungkasnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...