Skip to main content

Garda Bangsa Jatim Ajak Warga Diet Kantong Kresek

Kabil Mubarok Ketua Garda Bangsa Jatim
SURABAYA ( Media Bidik ) – Dalam Milad ke 17 tahunnya  Garda Bangsa Jawa Timur mengajak masyarakat untuk melakukan diet terhadap kantong plastik yang selama ini menurut pemerintah bahwa kantong yang berbahan plastik ini sulit terurai menjadi sampah.

Kabil Mubarok Ketua Garda Bangsa Jatim ketika berkunjung di pasar grosir DTC Wonokromo Surabaya mengatakan bahwa  dalam gerakan untuk menyelamatkan anak cucu kita maka Garda Bangsa Jatim meminta masyarakat Jawa Timur dan umumnya masyarakat Indonesia untuk melakukan diet kantong plastik alias tas kresek." Tas Kresek ini sulit diurai menjadi sampah sampai 100 tahun , dan ini sangat menghancurkan generasi bangsa yang tercemar dengan limbah plastik tersebut, karena kita ketahui bahan dari pembuatan plastik tersebut adalah campuran dari bahan kimia yang berbahaya," tegasnya.Sabtu (12/3).

Lanjut Kabil. " Aksi Garda Bangsa kali ini membagi dan menukar kantong plastik yang dibawah  para ibu-ibu saat berbelanja di pasar grosir DTC Wonokromo dengan kantong yang berbahan kain," ucapnya.

Kabil Mubarok yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim  tentang Perekonomian ini menambahkan, bahwa diet untuk kantong plastik harus dimulai dari sekarang dan ini diminta agar para  pedagang untuk tidak menyediakan kantong yang berbahan plastik.

Disinggung tentang kantong kresek yang berbayar Rp 200,- Kabil meminta agar pemerintah membuat regulasi Perdanya supaya kebijakan Pemeritah yang dikeluarkan melalui Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia  Nomor SE.1/Menlhk-PSLB3/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Berbayar tersebut benar- benar kebijakan yang pro rakyat, jangan malah sebaliknya membebankan rakyat dengan membayar Rp 200,- tersebut.(rofik)
     

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...