Skip to main content

Dewan Jatim Apresiasi Presiden Jokowi resmikan Waduk Nipah Madura

Aliyadi  Mustofa S.IP  Anggota Komisi D DPRD Jatim
SURABAYA ( Media Bidik ) – Presiden Republik Indonesia resmi meralisasikan keberadaan bendungan yang selama  ini di tunggu-tungu oleh masyarakat Madura, dengan adanya bendungan Nipah ini nantinya diharapkan bisa untuk mendongkrak kesejahteraan warga Madura terutama sektor Pertanian.

Aliyadi  Mustofa S.IP  Anggota Komisi D DPRD Jatim yang membidangi Pembangunan mengatakan, "Waduk Nipah ini sebenarnya mulau dibangun pada tahun 1982 sejak masa orde baru silam, dalam perjalananya proyek tersebut penuh dengan kendala dan hambatan."jelasnya. Sabtu (19/3)

Masih menurut Ketua DPC PKB Kabupaten Sampang, Bahkan dalam proses pembangunan Waduk Nipah sampai pernah merenggut korban jiwa  dan Pembangunan tersebut sudah jelas memakan biaya uang cukup fantastik yakni di ambil dari APBN dan APBD tingkat I &II. Dan akhirnya tahun ini Waduk tersebut telah resmi terealisasi.

" Sebagai Wakil Rakyat dari Madura, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang sudah merealisasikan serta meresemikan Waduk Nipah di Madura oleh Presiden RI Jokowi, dan semoga keberadaan bendungan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat Madura," terang Alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepan-Pamekasan.

Politisi Fraksi PKB DPRD Jatim ini juga menambahkan, selama ini sektor pertanian di Madura masih tertinggal akibat kurang tersedianya fasilitas pengairan, namun dengan adanya waduk terbesar di Pulau Madura yang selama ini dinanti bisa dimanfaatkan oleh semua pihak, dan diminta  untuk memeliharanya serta harus mempunyai rasa memiliki supaya bisa melestarikan keberadaan waduk tersebut.

" Semoga adanya Waduk Nipah bisa mendongkrak sektor pertanian di Madura, akan tetapi saya  berharap kapada dinas terkait Dinas Pertanian agar memberikan pelatihan bagi Petani Madura, mengingat selama ini Petani disana kurang mendapat perhatian dari dinas terkait,sehingga SDM Petani disana kurang memahami tentang pertanian yang baik," tegas Aliyadi yang akan disiapkan oleh Ketua DPW PKB Jatim untuk memimpin Kabupaten Sampang lebih baik.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...