Skip to main content

Warga Kedurus Pertanyakan keabsahan Surat Edaran PT AGRA

surat edaran pengosongan lahan dari PT AGRA
SURABAYA ( Media Bidik ) – Munculnya Surat edaran Nomor:010/PROD/GSI/AP/II/2016 yang dikeluarkan oleh PT Agra Paripurna pertanggal 24 Februari 2016 lalu, perihal Pengosongan Lahan bagi pemilik bangunan lapak diselatan Waduk yang berada di kelurahan Kedurus kecamatan Karang Pilang Surabaya, mendapat respon dingin dari seluruh pemilik lapak pasalnya surat edaran yang dikeluarkan PT Agra Paripurna dianggap mengada-ada, karena tanah yang diklaim milik PT Agra Paripurna adalah tanah BTKD milik Pemkot Surabaya yang saat ini masih dalam sengketa dan cacat hukum sesuai rekomendasi DPRD kota Surabaya Nomor : 593/105/402.04/2000.

Hal tersebut dikatakan salah satu warga yang tidak mau disebutkan jati dirinya mengatakan," Setelah gagal membongkar tanah BTKD yang ada diutara, kini mereka ingin mempermasalahkan tanah yang ada disebelah selatan waduk,  padahal tanah yang kami tempati adalah tanah BTKD milik pemkot Surabaya dan pelepasannya cacat hukum sesuai dengan rekomendasi DPRD Tahun 2000,"terangnya.

Dia juga menambahkan," Perlu diketahui bahwa PT Agra Tidak berhak mengeluarkan surat edaran tersebut, karena berdasarkan data yang kita punya tanah tersebut bukan atas nama PT Agra Paripurna melainkan atas nama perorangan dan masih dipertanyakan keabsahannya, karena pada tahun 2013 lalu Kelurahan Kedurus pernah mempertanyakan terkait penjualan tanah BTKD yang ada dipersil No 41 – 64 yang tercantum di Petok D No 2055 seluas 90590 m2"tandasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...