Skip to main content

Reno : Siap Mewakili Aspirasi Rakyat Dapil IV Lumajang dan Jember

SURABAYA ( Media Bidik ) – M. Reno Zurkanaen resmi dilantik oleh Pimpinan DPRD Jatim setelah melalui mekanisme dan aturan yang benar, mulai dengan penandatanganan lima Pimpinan DPRD Jatim, kemudian dilakukan tanda tangan oleh Ketua partai Demokrat lalu dikirim ke KPU serta Mendagri.

Seperti di ketahui, Reno menggantikan Hery Prasetyo melalui Pergantian Antar Waktu (PAW)yang mana Hery telah mengalami kecelakaan hingga sakit Stroke terhitung bulan Juni 2015 kemarin, sehingga dengan kondisi stroke Hery tidak bisa lagi  menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat  Jatim khususnya wilayah Jember dan Lumajang.

Ditemui di gedung DPRD Jatim, Reno Anggota Komisi E DPRD Jatim pengganti Hery berjanji tetap meneruskan perjuangan saudara Hery, karena menurutnya, Hery sudah banyak terbukti mewakili suara aspirasi masyarakat khususnya soal pendidikan dan kesehatan yang ada di Dapil IV.

" Sebagai pengganti mas Hery, saya siap untuk meneruskan perjuangannya, sebab di daerah Lumajang dan Jember sudah banyak yang mengenal perjuanagn dari politisi Partai Demokrat tersebut," terangnya,Selasa (26/4).

Disinggung soal kasus yang pernah mengempar hingga berita nasional ini yaitu soal pembunuhan aktivis peduli lingkungan Salim Kancil, Reno menegaskan, dirinya sudah berkoordinasi dengan semua jajaran khususnya kader Demokrat yang ada di daerah tersebut supaya mengawal kasus tersebut sampai tuntas.

" Saya minta agar aparat terkait serius menangani kasus tambang yang ada di Lumajang, sebab masyarakat di daerah tersebut benar-benar berharap kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan tersebut," pungkas Reno yang juga duduk di Bapem Perda DPRD Jatim ini.(rofik)
       

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...