Skip to main content

PKS Jatim Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

salah satu peserta lomba kitab kuning
SURABAYA ( Media Bidik ) –  Lomba baca Kitab Kuning yang diadakan oleh DPW PKS Jawa Timur telah melebihi target, pasalnya dari pendaftaran yang diterima dari 130 peserta yang mendaftar telah memenuhi  syarat 119 orang, itu artinya masih banyak pemuda bangsa yang tertarik untuk membaca Kitab Kuning.

Menurut Irwan Setiawan menerangkan Kitab Kuning merupakan salah satu warisan budaya Islam di Indonesia, atau Islam Nusantara. Oleh karena itu, sejumlah instansi pun ramai-ramai mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan kitab kuning. salah satunya, seperti yang dilakukan DPW PKS Jawa Timur menyelenggarakan lomba baca kitab kuning di Surabaya pada tanggal 16 April 2016. 

Diterangkan Sekretaris DPW PKS Jatim Irwan Setiawan, bahwa lomba tersebut diikuti sebanyak 119 orang dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur dan lomba itu memang diadakan untuk menghidupkan kembali budaya literasi asli Indonesia.

"Dalam hal ini adalah budaya dari Islam Nusantara, karena di dalam kitab kuning itu terdapat banyak makna keluhuran Islam, dan kearifan para ulama atau kiai kita terdahulu," jelas Irwan di Kantor DPW PKS Jatim,Sabtu (16/4).

Irwan Setiawan yang juga Anggota DPRD Jatim ini melanjutkan, para peserta itu nantinya akan dibagi ke dalam 3 tim ujian. Masing-masing tim tersebut akan diuji hingga menyisakan 2 orang dari masing-masingnya, jadi nantinya akan menyisakan 6 orang, dan akan kita pilih satu yang terbaik untuk kita kirimkan sebagai perwakilan Jawa Timur ke nasional. (rofik) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...