Skip to main content

Pemkot Surabaya Siapkan SIB Jadi Jujukan Internasional

SURABAYA (Media Bidik) - Untuk menyambut kedatangan para tamu Negara yang tergabung dalam UN Habitat. Pemkot Surabaya mempersiapkan kawasan Sentra Ikan Bulak (SIB) akan dijadikan sebagai kawasan yang dikenal dunia internasional. Salah satu upaya yang dilakukan dalam waktu dekat adalah melakukan sinergi antara seluruh warga Bulak, dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismharini saat membuka Festival Bulak 2016 di Sentra Ikan Bulak,Kenjeran pagi tadi (3/4).
"Apabila SIB tidak lekas ditempati, maka selamanya akan sepi seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Jika seluruh pedagang ikan di kawasan Bulak mau berkumpul, maka pembeli akan terpusat di SIB.  Mari kita bersama-sama memanfaatkan SIB, kelak jika Jembatan Kenjeran dibuka, seluruh wisatawan dipastikan akan kesini," tegas walikota.
Oleh karena itu, Risma (sapaan akrab walikota) memberi tenggat waktu kepada tokoh masyarakat mulai dari pihak kecamatan, kelurahan, RT dan RW untuk mengajak warganya menempati kios-kios di SIB. Bahkan, Risma meminta semua pedagang yang ada di sekitar pesisir Bulak untuk pindah berjualan di stand SIB itu. "Saya berikan waktu kepada Pak Camat dan Pak Lurah sampai 30 hari ke depan. Jika tidak kunjung menemapati SIB, maka akan ditempati pedagang dari Pabean," imbuh Risma.
Menurutnya, sudah selama dua tahun pedagang Pasar Pabean mengirimkan surat kepadanya (walikota). Namun ia belum dapat menanggapinya, karena fokus utama pembangunan SIB adalah untuk mensejahterahkan warga Bulak.
Risma memastikan bahwa pada Bulan Juli 2016 mendatang, kawasan pesisir Bulak itu akan menjadi kawasan internasional karena akan ada agenda UN Habitat yang akan dihadiri oleh warga dari berbagai negara di dunia ini. "Tapi kalau masyarakatnya tidak siap, saya kan yang malu nanti. Saya ingin membuktikan bahwa Surabaya itu bisa karena itu mari kita bersama-sama mengubah nasib kita," tegas mantan Kepala Bappeko ini.
Risma pun berkali-kali mengajak kepada warga dan tokoh masyarakat untuk meramaikan gedung SIB itu, karena kawasan itu diyakini oleh Risma akan menjadi jujukan wisata baru di Kota Surabaya.Dalam kesempatan tersebut, Risma (sapaan akrab walikota) menyempatkan untuk berkomunikasi langsung dengan dua nelayan Bulak yang menyampaikan keluh kesah. Bahwa, selama bertahun-tahun menjadi nelayan, mereka mencoba bertahan dengan kondisi yang masih pas-pasan.
Kepala Dinas Pertanian Surabaya Djoestamadji menambahkan dari 260 kios di SIB sekitar 20 persen yang telah diisi dan sudah ada pemiliknya. "Ibu Walikota telah memberikan batas waktu hingga 30 hari kedepan untuk para pedagang yang mengisi kios. Kami terus berkomunikasi dengan kecamatan dan kelurahan dalam hal ini," imbuh Mantan kepala dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan Surabaya ini.
Camat Bulak Suprayitno menjelasakan, Festival Bulak 2016 yang rencananya akan digelar selama 7 hari, mulai dari 3– 10 April ini diharap mampu menyedot antusias warga dari penjuru Kota Pahlawan. Pada pembukaan hari pertama, akan ada pengobatan gratis dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang mendatangkan tim laboratorium, P3K, dan tim obat, dengan sasaran sekitar 500 warga.Nantinya, panitia dari Kecamatan Bulak yang didukung Komunitas #BicaraSurabaya dan Forum Komunikasi Hotel dan Media Jawa Timur juga akan memberikan bingkisan bagi warga yang berobat.
"Jika lebih dari 500 warga, tim dari Dinas Kesehatan tetap akan menerima pelayanan. Sekitar 100 tim dari Dinas Kesehatan telah dikerahkan untuk turut mensukseskan acara ini. Selain itu, ada sembako murah bagi warga yang disiapkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surabaya. Nantinya, juga ada serangkaian acara yang mengikut sertakan warga Bulak secara penuh. Seperti lomba rumah nelayan bersih dan lomba perahu nelayan cantik." imbuh pria berkacamata ini.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...