SURABAYA ( Media Bidik ) - Rencana BNNP Jawa Timur untuk membidik santri Pondok Pesantren di Madura yang mengkonsumsi narkoba mendapatkan reaksi dari pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Sampang Madura, Aliyadi.
Pernyataan Badan Narkotika Nasional Provinsi jawa Timur (BNNP Jatim) dianggap meresahkan seluruh Pondok Pesantren yang ada di Madura, karena tidak transparan dalam mengungkapkan ponpes mana yang terindikasi ada santrinya memakai narkoba.
"Seharusnya BNNP langsung tegas menyebutkan Pondok Pesantren apa dan dimana. Jangan hanya menyebut di Madura, seluruh ponpes menjadi resah dan tercemar nama baiknya," tegas Aliyadi saat di temui di gedung DPRD Jatim Jl Indrapura-Surabaya,Senin (14/3).
Menurut pria yang duduk di Komisi D DPRD Jatim yang membidangi Pembangunan itu sangat mengapresiasi langkah BNNP dalam memberantas peredaran narkoba. Tetapi BNNP harus dapat bertindak cepat dalam menuntaskan pemberantasan narkoba.
"Itu oknum, BNNP jangan bawa-bawa nama Pondok Pesantren di Madura, karena Ponpes adalah tempat melahirkan anak yang berakhlak, dan ikut dalam pembangunan bangsa," terangnya.
Alyadi yang akan mencalonkan Bupati Sampang ini mengakui bahwa selama ini BNNP Jatim tidak pernah sosialisasi ke Pondok Pesantren Madura tentang jenis dan bahaya narkoba. Sosialisasi hanya ditujuhkan ke perkotaan dan sekolah-sekolah umum.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNNP Jawa Timur akan membidik peredaran narkoba di kalangan pondok pesantren yang ada di Madura. BNNP akan melakukan pengembangan dari pengungkapan santri yang menjadi pecandu narkoba di salah satu Ponpes di Madura. Santri itu menggunakan ekstasi agar dapat berzikir lama.
"Isu itu memang benar, Santri itu menjadi budak narkoba setelah terjebak rayuan pengedar, sehingga memakai ekstasi saat berzikir," ujar Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Sukirman, di kantornya, ketika rilis pengungkapan peredaran narkoba, Jum'at (11/3).
Terungkapnya ada pecandu narkoba di kalangan ponpes berawal dari informasi masyarakat peredaran narkotik di lingkungan pelajar dan pesantren di Madura. Petugas BNN langsung bergerak untuk menelusuri kasus itu sekitar lima bulan lalu.(rofik)
Pernyataan Badan Narkotika Nasional Provinsi jawa Timur (BNNP Jatim) dianggap meresahkan seluruh Pondok Pesantren yang ada di Madura, karena tidak transparan dalam mengungkapkan ponpes mana yang terindikasi ada santrinya memakai narkoba.
"Seharusnya BNNP langsung tegas menyebutkan Pondok Pesantren apa dan dimana. Jangan hanya menyebut di Madura, seluruh ponpes menjadi resah dan tercemar nama baiknya," tegas Aliyadi saat di temui di gedung DPRD Jatim Jl Indrapura-Surabaya,Senin (14/3).
Menurut pria yang duduk di Komisi D DPRD Jatim yang membidangi Pembangunan itu sangat mengapresiasi langkah BNNP dalam memberantas peredaran narkoba. Tetapi BNNP harus dapat bertindak cepat dalam menuntaskan pemberantasan narkoba.
"Itu oknum, BNNP jangan bawa-bawa nama Pondok Pesantren di Madura, karena Ponpes adalah tempat melahirkan anak yang berakhlak, dan ikut dalam pembangunan bangsa," terangnya.
Alyadi yang akan mencalonkan Bupati Sampang ini mengakui bahwa selama ini BNNP Jatim tidak pernah sosialisasi ke Pondok Pesantren Madura tentang jenis dan bahaya narkoba. Sosialisasi hanya ditujuhkan ke perkotaan dan sekolah-sekolah umum.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNNP Jawa Timur akan membidik peredaran narkoba di kalangan pondok pesantren yang ada di Madura. BNNP akan melakukan pengembangan dari pengungkapan santri yang menjadi pecandu narkoba di salah satu Ponpes di Madura. Santri itu menggunakan ekstasi agar dapat berzikir lama.
"Isu itu memang benar, Santri itu menjadi budak narkoba setelah terjebak rayuan pengedar, sehingga memakai ekstasi saat berzikir," ujar Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Sukirman, di kantornya, ketika rilis pengungkapan peredaran narkoba, Jum'at (11/3).
Terungkapnya ada pecandu narkoba di kalangan ponpes berawal dari informasi masyarakat peredaran narkotik di lingkungan pelajar dan pesantren di Madura. Petugas BNN langsung bergerak untuk menelusuri kasus itu sekitar lima bulan lalu.(rofik)
Comments
Post a Comment