Skip to main content

PD Pasar Surya akan Revitalisasi 6 Pasar Tahun Ini

Mediabidik.Com - Sejak peristiwa kebakaran pada Agustus 2021, kondisi Pasar Kembang di lantai 2 sangat memprihatinkan. Karena belum tersentuh renovasi. Padahal lokasi tersebut, merupakan tempat transaksi ratusan pedagang kue dengan pembelinya. Nilai transaksi menghasilkan omzet Rp 3 juta rupiah, sampai Rp 6 juta rupiah, kepada tiap pedagang setiap harinya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno berharap, supaya Pasar Kembang menjadi prioritas program revitalisasi pasar, yang dilakukan PD Pasar Surya.

"Karena ini yang ditunggu para pedagang di Pasar Kembang sejak pasca kebakaran," ujarnya, disela peninjauan ke Pasar Kembang dengan Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo, pada Sabtu (07/01/2023).

Anas menambahkan, dari pengakuan Dirut PD Pasar Surya, ada sisa penyertaan modal ditahun 2009 sebesar Rp 9,9 milyar yang belum diterima dari pemerintah kota.

"Itu bisa digunakan untuk revitalisasi Pasar Kembang. Kita terus berkomunikasi dengan pak wali untuk memastikan kapan penyertaan modal itu direalisasikan," imbuh legislator Fraksi PDIP tersebut.

Anas Karno mengatakan, revitalisasi pasar sangat penting dilakukan, ditengah pergerakan ekonomi yang cenderung cepat. Seiring dengan PPKM dicabut.

"Karenanya kita harus seiring sejalan, dengan revitalisasi pasar ini. Supaya UMKM kita semakin berkembang, sehingga pertumbuhan ekonomi berjalan," pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang merupakan prioritas utama dari program revitalisasi terhadap 6 pasar di Surabaya, yang akan dikerjakan tahun ini.

"Kalau memang proses penyertaan modal itu diwujudkan atau terealisasi, kami akan prioritaskan di Pasar Kembang sesuai dengan semangat pak wali kota untuk mengembangkan UMKM," jelasnya.

Agus kembali menjelaskan, pihaknya sudah membuat rancangan pengerjaan revitalisasi Pasar Kembang. 

"RAB nya (Rencana Anggaran Biaya) Rp 4 milyar. Kami juga sudah berkomunikasi dengan pak wali kemudian dilanjutkan ke bagian perekonomian untuk mengajukan sejumlah RAB dari sejumlah pasar yang akan direvitalisasi. Dan beliau sudah setuju," imbuhnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, ketika revitalisasi terhadap Pasar Kembang selesai dilakukan, bisa menampung 600 pedagang. Lebih besar jumlahnya dari 200 pedagang yang eksisting saat ini.

"Pasar Kendang Sari juga kita masukkan prioritas revitalisasi, bersama Pasar Kembang, Pasar Pabean, Pasar Pucang Anom di bagian belakang, Pasar Tunjungan juga akan disentuh. Ada 6 pasar nantinya," jelasnya.

Menurut Agus dari revitaliasi 6 pasar di Surabaya, rencana anggaran biaya sebesar Rp 9,9 milyar. Menyesuaikan nilai sisa penyertaan modal yang belum diterima dari pemerintah kota. Revitalisasi pasar mengutamakan keamanan dan kenyamanan untuk pedagang dan pengunjung.

"Kami targetkan revitalisasi ini secepatnya dilakukan tahun ini. Dengan catatan penyertaan modal direalisasikan. Kemudian kami bisa menjalankan program," pungkasnya.(red) 

Teks foto : Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo dampingi Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama