Skip to main content

Dishub Surabaya Turunkan Target Pendapatan Parkir Tahun Ini

Mediabidik.Com - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya terus meningkatkan pelayanan parkir di Surabaya. Namun tahun ini target pendapatan parkir di Surabaya turun dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dishub Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan target pendapatan untuk parkir tahun 2023 Rp 32 miliar, turun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp 35 miliar. Penurunan tersebut dikatakan Tundjung karena kondisi sampai saat mulai normal pasca pandemi Covid-19 sehingga  pihaknya tidak muluk-muluk untuk menargetkan pendapatan parkir.

"Target pendapatan tahun ini Rp 32 miliar. Sedangkan tahun 2022 Rp 35 miliar. Untuk tahun lalu realisasi pendapatan hanya 50 persen dari Rp 35 miliar. Sehingga kami turunkan target agar bisa terealisasi atau mencapai target," kata Tundjung, Sabtu (7/1/2023).

Ia menyebut untuk parkir sampai saat ini masih banyak kendala, antara lain usaha gulung tikar, sehingga parkir di tepi jalan ngak ada, kemudian banyak yang memanfaatkan ojek online sehingga tidak parkir di lokasi parkir. Bahkan ia tidak memungkiri apabila terjadi kebocoran pendapatan parkir karena juru parkir (jukir) tidak memberikan karcis parkir. 

"Kebocoran tahun lalu pasti ada. Ya, karena mereka (jukir) tidak memberikan karcis parkir. Kemudian mereka juga tidak mencapai target misalnya target Rp 30 ribu jadi 25 ribu karena hujan, hari libur nasional, pengalihan rute dan perbaikan gorong-gorong. Itu kan pengaruh juga pada pendapatan," tutur Tundjung.

Oleh karena itu untuk meminimalisir kebocoran pendapatan parkir, pihaknya akan terus menertibkan jukir dengan mewajibkan memberikan karcis parkir, yang sudah berjalan tahun lalu. Namun kawasan yang menjadi percontohan hanya di Taman Bungkul. Rencananya tahun ini akan ditambah lokasi wajib karcis parkir. Selain itu pihaknya juga akan memetakan lokasi yang berpotensial untuk pendapatan parkir. 

"Tempat parkir tahun ini ada tambahan lagi. Mungkin mulai di Tunjungan maupun Praban. Dan kami akan petakan tempat lain yang berpotensi juga," terangnya. Hingga kini ada 1290 titik parkir. Angka tersebut turun drastis bila dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 1800 an titik parkir.

Kasi Pengelolaan Parkir Dishub Surabaya Yudi Kurniawan mengatakan ke depan pihaknya akan melakukan pemetaan kepada tempat-tempat yang berpontensi untuk menambah PAD dari retribusi parkir. Ia menyebut dulu ada 1800 titik parkir yang dikelola oleh Dishub. Namun karena pandemi Covid-19 583 titik parkir pun hilang karena banyak pedagang di kawasan zona parkir tutup. "Ya kedepan kami akan petakan. Agar kawasan tertib parkir lebih masif. Karena saat pandemi 583 titik parkir hilang," kata Yudi.

Kawasan tertib parkir terbagi menjadi zona dan non zona. Kawasan tersebut berada di tepi jalan. Sedangkan tarif zona Rp 5 ribu untuk R4 sedangkan R2 Rp 2 ribu. Non zona untuk R4 3 ribu sedangkan R2 Rp1000. Ia berharap masyarakat berani melapor ke Command Center (CC) 112 atau kanal media sosial Dishub Surabaya. 

"Laporkan ke 112 atau medsos Dishub dan Sapawarga Surabaya. Termasuk jika menemukan parkir liar laporkan saja nanti akan kita telusuri untuk bisa kita tertibkan," tegasnya. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama