Mediabidik.Com - Ditengah naiknya tarif PDAM, sejak 1 Januari lalu yang mencapai 22 persen. PDAM juga memberikan penggratisan kepada pengguna air rumah tangga di bawah 30 meter kubik yang mencapai 500 ribu pelanggan. PDAM juga menargetkan tahun ini tidak ada lagi zona merah artinya daerah yang sulit mendapatkan aliran air. Seperti halnya di kawasan Surabaya utara.
Menurut Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono selama ini kawasan Surabaya utara sulit mendapatkan air. Sehingga pihaknya akan membangun reservoar atau waduk di kawasan Demak dan Petekan. Tujuannya agar kawasan Surabaya utara dapat teraliri air dengan lancar.
"Surabaya Utara adalah zona 3 yang merupakan zona merah karena menjadi daerah yang sulit mendapat aliran air. Kami terus melakukan inovasi untuk memaksimalkan kuantitas air yang dialirkan ke sana dengan membangun reservoar yang bisa menampung air 8 ribu meter kubik di Demak dan Petekan. Tahun ini kami bangun," kata Arif, Rabu (4/1/2022) saat ditemui di Gedung DPRD Surabaya.
Selain itu dengan kenaikan tarif air PDAM pihaknya bakal memperbaiki pipa sepanjang 6 ribu kilometer secara bertahap. Mulai dari 130 kilometer yang tahun ini akan digarap, agar suplai air ke pelanggan meningkat. Pasalnya PDAM masih memiliki pipa diatas 50 tahun sepanjang 380 kilometer dan ukuran kecil dibawah 4 dim mencapai 900 meter. "Kami juga lakukan perluasan jaringan dengan target 100 persen. 606 ribu sambungan rumah (SR) saat inu. Kami akan tambah 10 ribu sambungan rumah, "terangnya.
Bahkan ia menyebut sampai 31 Desember lalu, tingkat kebocoran air ke pelanggan hanya 32 persen. Namun untuk rata-rata secara nasional tingkat kebocoran hanya 25 persen. "Semakin tinggi pemakaiannya maka semakin turun. Saat ini masih 32 persen," ungkapnya.
Ia juga berharap kenaikan tarif baru ini bisa meningkatkan pendapatan PDAM yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan target pendapatan meningkat 22,4 persen. Pendapatan itu digunakan untuk mengganti pipa (rehabilitasi) penambahan reservoar, subsidi warga miskin. Hingga inovasi air siap minum kemasan. "Pendapatan kami sebelumnya Rp 778 miliar. Dengan kenaikan ini asumsi kami menjadi Rp 956 miliar. Karena target kami 252 juta meter kubik terjual. Sedangkan harga tahun 2022 Rp 3100 per meter kubik naik rata-rata Rp 3787 per meter kubik," jelasnya.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisai maupun survei dan verifikasi ke pelanggan. Sebagai tindak lanjut harmonisasi tarif baru air minum. Dengan data pelanggan yang dimiliki PDAM Surya Sembada pada kelompok pelanggan rumah tangga adalah 500 ribu pelanggan dengan subsidi sebesar Rp 3,4 miliar.
"Kita akan sampaikan kepada pelanggan, satu per satu setiap rumah mulai Januari 2023, kita targetkan satu bulan. Mungkin akhir Januari nanti sudah (selesai), kita akan bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri, mungkin nanti Februari 2023 sudah bisa jalan (selesai verifikasi)," ujarnya.
Saat pelaksanaan verifikasi lapangan, PDAM Surya Sembada akan memberikan kuesioner dan melakukan sosialisasi tarif baru. "Kami sudah punya data tinggal verifikasi, karena kami butuh data pelanggan yang baru, nama siapa, nomor yang bisa dihubungi berapa, jika ada keluhan mereka menyampaikan di kanal aduannya dimana," ujarnya.
Sementara itu anggota komisi B DPRD Surabaya Riswanto mengatakan dengan kenaikan tarif PDAM sangat sesuai karena untuk keberlangsungan PDAM sebagai BUMD. "Sudah sesuai apalagi Surabaya sampai saat ini masih ada tarif bawah. Padahal daerah lain Sidoarjo misal atau Gresik sudah tarifnya naik," kata Riswanto.
Ia berharap dengan adanya kenaikan ini kondisi air menjadi lancar tidak ada lagi orang yang tidak dapat air bersih. Meski untuk perbaikan pipa yang lama dibutuhkan 24 tahun. Itupun dengan kondisi kenaikan tarif. "Ya gak ada solusi lain untuk perbaikan PDAM selain kenaikan. Kalaupun harus ganti pipa itu dibutuhkan 24 tahun meski tarif sudah dinaikkan," terang Riswanto.(red)
Teks foto : Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono.
Comments
Post a Comment