Mediabidik.Com - Feeder atau angkutan penghubung yang akan menunjang kebutuhan transportasi massal dari pemukiman ke jalan utama akan segera beroperasi. Segala persiapan dimatangkan agar tidak ada kendala ketika beroperasi dengan berkaca dari bus listrik yang terhenti sementara.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Sunoto mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan jelang beroperasinya feeder. Seperti pemasangan titik pemberhentian, kemudian aplikasi yang saat ini masih dalam tahap finalisasi. Sistem pembayaran nantinya juga menggunakan cashless atau non tunai. Pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan bank untuk sistem pembayaran non tunai.
"Masih kami siapkan semua. Agar saat beroperasi siap dan tidak ada kendala. Semoga lancar semua,"kata Sunoto, Senin (23/1).
Pihaknya tak ingin gegabah dalam meluncurkan feeder. Menurutnya perencanaan yang matang akan membuat hasil yang maksimal. Perencanaan yang matang tersebut dicontohkannya ketika saat peluncuran Suroboyo Bus 2018 lalu. "Jadi kami lengkapi semua untuk feeder. Belajar dari pengalaman sebelumnya,"ujarnya.
Oleh karena itu beroperasinya feeder diupayakan bulan Februari. "Mudah-mudahan Februari bisa tuntas, segera launching dan beroperasi,"kata Sunoto.
Selain itu pihaknya juga mempersiapkan sopir dan helper feeder yang diambil dari sopir lyn. Calon crew feeder yang sudah memasukan lamaran dikatakan Sunoto sudah mulai dipanggil secara bertahap. "Baru Minggu lalu pemanggilan. Nanti akan dilakukan secara bertahap. Setelah itu dilanjutkan dengan test driver dan crew,"terangnya.
Dishub akan mengoperasikan 57 armada feeder. Kapasitas penumpang untuk satu armada 14 penumpang. Armada yang akan digunakan disebut sudah datang. Namun masih perlu pengujian.
Kepala Dishub Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan fedeer nantinya diprioritaskan untuk 5 koridor (rute) perjalanan yang terkoneksi pada koridor utama. Sebab, pengoperasian layanan fedeer tersebut akan terkoneksi dengan layanan Suroboyo Bus. "Biar ada koneksinya. Dari pinggir kota dan ke tengah kota juga ada, yang penting rutenya tidak berhimpitan terlalu panjang,"kata Tundjung.
Untuk tarif penumpang feeder saat ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) Wali kota."Tinggal ke SK wali kota dan jenisnya biasa bukan (kendaraan) listrik,"pungkasnya.(red)
Comments
Post a Comment