Skip to main content

Momen HJKS, Pemkot Surabaya Siap Hadapi MEA 2015


Surabaya - Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-721 tahun diharapkan menjadi momentum bagi warga Kota Surabaya untuk semakin serius dalam menata kesiapan menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Mulai sekarang, warga Surabaya diharapkan mulai membekali diri dengan berbagai skill dan kemampuan agar bisa menjadi pemenang di kota sendiri.
Harapan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, seusai upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-721 di halaman Taman Surya, Sabtu (31/5).
Walikota mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di tahun 2014 ini. Pemkot Surabaya akan berupaya menyiapkan warga Surabaya agar siap bersaing menghadapi MEA. Sebab, tanpa SDM yang handal, kerja keras Pemkot Surabaya dalam membangun infrastruktur, tidak akan bisa memberi banyak manfaat kepada warga.
"Berkali kali saya katakan tentang pentingnya pembangunan SDM. Sebab, tidak ada gunanya kita membangun infrastruktur atau membangun apapun kalau masyarakat Surabaya hanya jadi penonton. Itu yang jadi pekerjaan rumah (PR) berat saya. Makanya, di tahun ini saya konsentrasi untuk SDM," tegas Walikota Tri Rismaharini.
Walikota menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas manusia di Surabaya, Pemkot Surabaya akan mengadakan sertifikasi keahlian tenaga kerja. Mulai awal Juni ini, Pemkot akan me-launching sertifikasi tersebut dengan meyalani pendaftaran untuk lima wilayah. Harapannya, warga Surabaya memiliki kompetensi sebagai tenaga kerja.
"Kita layani pendaftaran untuk semua bidang, untuk semua jenis usaha dan tenaga kerja, termasuk formal dan informal. Misalkan informal mandiri, ada yang jadi free lance tukang jahit atau tukang las, mereka harus dapat sertifikasi pekerja," jelas walikota. 
Dalam amanat upacara, Walikota Risma menyoroti tentang pentingnya memastikan SDM untuk siap menjadi pemenang. Walikota mengkorelasikan kemenangan Raden Wijaya mengalahkan pasukan tar-tar pada 31 Mei 721 tahun silam dan semangat kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang dikomando oleh Bung Tomo dalam mengusir sekutu pada 10 November 1945 dengan kesiapan menghadapi MEA 2015.
"Kita mengemban misi bersejarah seperti tahun 1293 dan 1945. Bahwa MEA harus kita menangkan. Apalah artinya pengorbanan pahlawan-pahlawan bila kita hanya jadi penonton," jelas Bu Risma.
Walikota juga memaparkan tentang pentingnya pendidikan formal dan non formal untuk memperkuat daya saing siswa. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pelajar berprestasi di Surabaya terus bertambah. Tahun 2011 ada 395 siswa, tahun 2012 ada 920 dan tahun 2013 lalua da 2026 siswa beprestasi. Pemkot Surabaya juga fokus meningkatkan kualitas guru dengan mengirim mereka ke luar negeri untuk belajar.
"Rumah Bahasa juga dimaksimalkan untuk meningkatkan kompetensi warga tentang pentingnya menguasai bahasa asing," jelas walikota.
Di bidang kesehatan, walikota menjelaskan tentang upaya preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya melalui peningkatan kualitas hidup di kampung-kampung. Di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi di Surabaya stabil di atas angka 7 persen dan itu lebih baik dari pertumbuhan ekonomi propinsi. Pemkot Surabaya juga menfasilitasi warga untuk aktif dalam berusaha melalui Usaha Kecil Menengan (UKM). Di Surabaya kini sudah ada 2248 UKM yang tersebar di 160 kelurahan.
"Saya yakin, UKM siap bersaing dengan menghasilkan produk-produk berkualitas. Pemkot juga mendorong aspek legalitas, permodalan dan juga penguasaan teknologi informasi," sambung walikota.
Dalam momen upacara peringatana HJKS ke-721 tersebut, Walikota Tri Rismaharini bersama jajaran Forum Pimpindan Daerah (Forpimda) Surabaya, memberikan penghargaan kepada warga berprestasi yang telah berkontribusi dalam membangun kota Pahlawan, serta mengukuhkan Satgas penanggulangan bencana.
 Walikota juga meresmikan bus wisata "shopping and culinary track" yang ditandai dengan pemukulan kendi. Peringatan HJKS ke-721 semakin meriah dengan penampilan 721 penari ngremo anak-anak. Walikota bersama jajaran Forpimda dan bupati/walikota berbagai daerah, juga melepas burung. Dan sebagai penutup, walikota perempuan pertama di Surabaya ini membaur dengan warga Surabaya di acara pesta rakyat. Ada beragam kuliner khas Surabaya yang bisa dicicipi warga. Dalam kesempatan tersebut, walikota 'ngracik' soto ayam yang kemudian diberikan kepada Forpimda dan juga wartawan.(
pan)



Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...