SIDOARJO - Korban lumpur Lapindo melakukan doa bersama (istighotsah) di atas tanggul penahan lumpur di titik 21 untuk memperingati delapan tahun semburan lumpur Lapindo yang menenggelamkan sekitar 360 hektar kawasan tersebut.
Juru bicara Sekretariat Gabungan korban lumpur Khoirul Huda di Sidoarjo, Kamis, mengatakan, sampai dengan saat ini sudah ada sekitar sepuluh ribu berkas yang sudah diselesaikan proses pembayarannya oleh Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar Lapindo Brantas Inc.
"Sementara sisanya sebanyak tiga ribu berkas saat ini masih dalam proses dan harapan kami bisa segera diselesaikan," katanya.
Ia mengemukakan, pemerintah seharusnya segera turun tangan untuk membantu Minarak Lapindo Jaya untuk segera menyelesaikan masalah pelunasan kepada korban lumpur.
"Jika pada tahun 2009 lalu Minarak mendapatkan pinjaman dana sebanyak Rp1,2 Triiliun dari bank BRI, tapi kenapa sekarang ini tidak bisa mendapatkan pinjaman tersebut," katanya.(Antara)
Juru bicara Sekretariat Gabungan korban lumpur Khoirul Huda di Sidoarjo, Kamis, mengatakan, sampai dengan saat ini sudah ada sekitar sepuluh ribu berkas yang sudah diselesaikan proses pembayarannya oleh Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar Lapindo Brantas Inc.
"Sementara sisanya sebanyak tiga ribu berkas saat ini masih dalam proses dan harapan kami bisa segera diselesaikan," katanya.
Ia mengemukakan, pemerintah seharusnya segera turun tangan untuk membantu Minarak Lapindo Jaya untuk segera menyelesaikan masalah pelunasan kepada korban lumpur.
"Jika pada tahun 2009 lalu Minarak mendapatkan pinjaman dana sebanyak Rp1,2 Triiliun dari bank BRI, tapi kenapa sekarang ini tidak bisa mendapatkan pinjaman tersebut," katanya.(Antara)