Skip to main content

Ada Sekolah Pelacur Di Belanda

Negeri Kincir, Belanda memang dikenali sebagai negara yang ‘menghalalkan’ industri seks sejak tahun 1988. Maka tak heran lagi bila warganya ada yang melakukan hal-hal yang aneh dan gila yang berkaitan dengan peraturan seks bebas ini terutama kelakuan gila mantan pelacur yang berani mendirikan sekolah perempuan untuk mengajarkan untuk menjadi seorang pelacur!


Sekolah pelacur tersebut diberi nama Hanky Panky School. Kurikulum pelajarannya
bahkan telah disusun secara khusus agar para lulusannya dapat menjalankan pekerjaannya sebagai pelacur secara lebih profesional dan tentunya bisa memperoleh lebih banyak uang pendapatan.
Elene Vis (43), demikian nama pendiri sekolah pelacur tersebut. Wanita ini membuka sekolah pelacur ini di Amsterdam beberapa waktu lalu dengan satu penawaran mata pelajaran yang paling khusus, yakni Ilmu Pemasaran Eksklusif. “Anda boleh menyebutnya teknik pemasaran. Anda harus mempunyai keterampilan menjual, sama halnya seperti Anda jual tubuh sendiri atau perkakas rumah tangga. Pada prinsipnya itu tetap sama saja,” kata Elene, sang pendiri sekolah pelacur yang bernama Hanky Panky School. “Kami memberikan training untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dan yang lebih banyak dari pekerjaan mereka,” katanya lagi.
Elene juga mengatakan bahwa para pekerja seks komersial yang bekerja melalui agensinya bisa mendapat 6000 Euro setiap bulan, dengan hanya 40 jam kerja. Itulah sebabnya dia mendirikan sekolah tersebut. Dengan bayaran 450 euro seorang, setiap pelajar akan diberi pendidikan dalam bentuk tutorial dan video tentang berpikir positif dan teknik-teknik bercinta, termasuk pelajaran khusus Kama Sutra.
Dan menurut Elene lagi, cara berpikir positif dan rasa percaya diri amat penting untuk membuat klien percaya hingga bisa menghabiskan waktu lebih lama lagi. “Seks 10 menit tidak akan menghasilkan banyak uang,” kata Elene Vis, yang juga pernah melacur. Weeeleeeh… dunia semakin gila saja! :(

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni