SURABAYA-Warga metropolis tak perlu bingung mencari
sarana menghabiskan waktu di akhir pekan. Surabaya Great Expo (SGE) 2014 di
Grand City Convex bisa menjadi alternatif terutama bagi para penggemar wisata
belanja. Sebanyak 162 stan siap menawarkan produk-produk unggulan yang sayang
bila dilewatkan.
SGA 2014 dibuka oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini
pada Rabu (28/5). Pada kesempatan itu, walikota menyatakan bahwa Surabaya kini
telah berkembang menjadi kota destinasi orang-orang dari luar negeri. Tak hanya
untuk berwisata, mereka yang singgah ke Kota Pahlawan acap kali datang karena
alasan bisnis. Hal tersebut merupakan peluang yang harus ditangkap para pelaku
usaha lokal.“Mulai Juni hingga November ada beberapa event bertaraf nasional
maupun internasional. Sehingga dipastikan banyak tamu dari luar negeri yang
akan berkunjung ke Surabaya. Itu merupakan kesempatan untuk memperkenalkan
produk lokal,” ujar walikota.
Selain itu, Risma juga mengingatkan era AFTA (ASEAN Free
Trade Agreement) atau era perdagangan bebas ASEAN yang efektif berlaku per 1
Januari 2015. Menurut dia, saat itu akah ada nuansa perdagangan yang berbeda.
Masyarakat di negara-negara ASEAN bebas berkompetisi secara ekonomi. Kegiatan
bisnis pun seolah tidak ada batasan/halangan. Pada fase tersebut, warga
Surabaya akan bersaing secara terbuka dengan para pengusaha maupun tenaga kerja
dari luar negeri.
Untuk itu, walikota perempuan pertama Surabaya ini
menekankan pentingnya persiapan yang matang agar warga kota dapat mengambil
peran dalam perdagangan bebas ASEAN. “Potensi dalam negeri sebenarnya cukup
bagus. Kalau itu tidak dimaksimalkan nanti saya khawatir akan diambil alih oleh
pihak asing,” paparnya.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan SGE Kepala Dinas
Perdagangan dan Perindustrian (disperdagin) Surabaya Widodo Suryantoro
mengatakan, acara ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar dalam rangka
menyemarakkan hari jadi Kota Surabaya (HJKS).
Menariknya, peserta pameran sangat beragam. Tak hanya
pelaku usaha dari sektor swasta, instansi pemerintah dan perguruan tinggi juga
tidak ingin ketinggalan.
Misalnya RSUD Bhakti Dharma Husada yang menyediakan
layanan cek tekanan darah dan denyut nadi gratis. Informasi jenis pelayanan
kesehatan di rumah sakit milik pemkot itu juga bisa diakses di SGE. Ada pula
Dinas Pertanian Kota Surabaya yang memamerkan berbagai hasil pertanian dan
perikanan. Di antaranya bandeng asap tanpa duri, otak-otak bandeng dan jamur
tiram. Selain produk, pengunjung juga bisa mendapatkan informasi mengenai
konsep urban farming yang bisa diterapkan secara praktis.
Pun demikian halnya dengan Disperdagin Surabaya.
Dikatakan Widodo, dinas yang dipimpinnya kali ini mengusung banyak produk UKM
hasil binaan. Busana muslim, pernak-pernik, makanan kemasan dan kerajinan
menjadi favorit pengunjung SGE.
Setelah puas berbelanja, pengunjung dapat mengakses
informasi dan layanan kependudukan. Pasalnya, dinas kependudukan dan catatan
sipil (dispendukcapil) membuka stan verifikasi dan perekaman data e-KTP. “Jadi
di sini (SGE) komplet, selain belanja produk juga ada beberapa layanan pemkot
yang bisa dinikmati warga,” tuturnya.
SGE ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Buktinya, sebelum resmi dibuka oleh walikota tercatat sudah ada seribu
pengunjung yang datang ke lokasi pameran sejak pagi. Widodo mengatakan, pada penyelenggaraan
kali ini pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 4 miliar.
“Target tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp
2 miliar. Peningkatan dikarenakan jumlah peserta juga bertambah. Pada 2013,
pameran diikuti lebih kurang 80 stan,” pungkas mantan Kabag Perekonomian Pemkot
Surabaya ini. Sebagai informasi, sejumlah pemerintah daerah seperti Pemkot
Banjarmasin, Pemprov Kalimantan Barat, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Jepara
turut meramaikan SGE 2014.( Topan )