Skip to main content

Nobar Film Kartini Bersama Muda-Mudi Demokrat Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Film yang dibintangi artis cantik Dian Sastro Wardoyo dan Ayushita ini yang berjudul kartini terus menarik perhatian kalangan perempuan di Jatim, terutama  Muda - Mudi Demokrat (MMD) Jawa Timur nonton bareng (Nobar) film kartini di Bioskop XXI Sutos Surabaya, Rabu (26/4) malam.

Ditemui di sela acara nobar Renville Antonio menjelaskan bahwa agenda nobar ini merupakan salah satu cara yang dilakukan MMD untuk menjalankan misi utama komunitas ini. Meski berbasis partai, MMD ingin menjadikan dunia poiltik tak hanya berisi hal-hal serius.

"Lewat konsep ini, kami berharap kaum muda tak lagi alergi terjun di dunia politik. Karena itu, hampir semua MMD se Jatim dihadirkan di nobar ini," ujar Renville yang juga sekertaris Partai Demokrat Jatim.

Sedangkan artis utama Film Kartini Ayu Shita sendiri begitu menikmati momen itu. Selain berinteraksi dengan para kader MMD,  dia juga bercerita banyak hal. Mulai dari proses pembuatan film Kartini, hingga suka duka selama menjalani sesi syuting.   Tak hanya itu, Ayu juga banyak bercerita soal nilai-nilai penting yang bisa diambil dari film Kartini. Salah satunya adalah mengubah paradigma peringatan hari Kartini yang jatuh tiap 21 April.

"Selama ini,  peringatan Kartini selalu identik dengan kebaya dan rutinitas lain.  Padahal, banyak hal yang bisa diambil dari hari spesial itu," tuturnya

Sementara itu Ketua Muda Mudi Demokrat Jawa Timur (MMD Jatim), Bayu Erlangga mengatakan MMD yang hadir dalam nobar film kartini berasal dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, kediri, Lamongan, dan Banyuwangi.

"Dengan adanya Nobar film Kartini diharapkan Mudi dari Demokrat dapat terjun ke dunia Politik, dan kedepannya Keterwakilan Perempuan di Demokrat juga semakin banyak," imbuhnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...