Skip to main content

ASPETRI Berharap Gubernur Jatim Mendatang Bisa Dongkrak, Soal Pentingnya Tanaman Herbal

SURABAYA (Mediabidik) - Asosiasi Pengobatan Tradisonal Indonesia (Aspetri) memandang saat ini potensi tanaman herbal yang ada di Jawa Timur sangat besar sekali bahkan masuk urutan pertama di seluruh provinsi yang ada di Indonesia,  namun kurangnya mendapat perhatian yang serius dari pemerintah sehingga banyak masyarakat Jawa Timur kurang begitu antusias untuk menggunakan tanaman herbal sebagai obat atau ramuan untuk kesembuhan.

Di temui di ruang kerjanya Ketua Aspetri Jatim Kuncoro Bhakti mengatakan sebenarnya tanaman herbal di Jawa Timur banyak sekali, namun pemerintah Provinsi Jawa Timur sepertinya kurang serius untuk mendongkrak tanaman herbal tersebut.

"Kebetulan Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang baru sudah dekat, saya berharap Gubernur terpilih mendatang mau memikirkan perkembangan dunia kesehatan khususnya tanaman tradisonal yang ada di Jawa Timur, mengingat banyak sekali tanaman herbal di Jatim ," terang kuncoro Bhakti, Selasa (11/4).

Disingung soal nama-nama calon yang akan bertarung dalam Pilgub Jatim tahun depan, Pria yang juga berlatar belakang pengusaha ekspor impor tanaman palawija ini menegaskan, pada dasarnya gak ada masalah, namun yang terpenting bisa mensejahterakan masyarakat Jawa Timur secara merata tanpa ada kesenjangan sosial.

Apalagi ,masih terang Kuncoro, saya mendengar akan ada calon Gubernur perempuan dari Partai Demokrat yang akan maju dalam pertarungan Pilgub Jatim 2018, ini menjadi nuansa baru dalam Pilgub Jatim mendatang yang saat ini telah muncul wajah-wajah lama seperti Khofifah, Risma dan Gus Ipul. Sedangkan Nama baru seperti Nurhayati Ali Assegaf merupakan angin segar dalam pertarungan Pilgub Jatim mendatang.

" Sepertinya saya kok lebih tertarik pada calon baru yang muncul, sebab biasanya wajah baru itu akan membawah perubahan suatu wilayah, dan semoga Bu Nurhayati Ali Assegaf bisa membawa Jawa Timur lebih maju utamanya bisa mendongkrak tanaman tradisional yang ada di Jawa Timur ," tegas Kuncoro yang juga senang mengikuti iklim politik di Indonesia.

Lebih lanjut Kuncoro menambahkan tahun depan ia menghimbau kepada Gubernur mendatang dengan munculnya nama anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf sebagai bakal calon gubernur Jatim di Pilgub 2018  mendapat sambutan positif dari Asosiasi Pengobatan Tradisional Indonesia (ASPETRI) Jatim." Nantinya Para pengusaha herbal ini berharap Nurhayati mampu membawa kesejahteraan rakyat di Jatim khususnya dunia pengobatan tradisioanal ," Pungkasnya. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni