Skip to main content

Hasil Survei TII, Gus Ipul Lebih Cocok Jadi Wakil Gubernur Daripada Jadi Gubernur

SURABAYA (Mediabidik) - The Initiative Institue (TII) kembali merilis hasil survei terkait Pligub Jatim 2018. Salah satu hasilnya, masyarakat yang menghendaki Saifulah Yusuf (Gus Ipul) menjadi Wakil Gubernur ternyata lebih banyak dari pada menjadikannya Gubernur.

Dipaparkan dalam hasil survei TII, untuk tokoh yang dipilih menjadi Gubernur, Gus Ipul mendapat suara 33,17%. Sedangkang untuk posisi Wagub, ia mendapat suara 34,9%. Baik untuk posisi Gubernur maupun Wagub, Gus Ipul memang masih memiliki suara dari responden paling tinggi.

Kemudian di posisi kedua ada Tri Rismaharini. Keinginan responden agar Wali Kota Surabaya itu menjadi Gubernur sebesar 26,13%, dan sebagai wagub 21,5%. Di posisi ketiga adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Keinginan masyarakat sebagai Gubernur sebesar 28,31%, dan sebagai sebagai wagub 21,1%.

"Untuk pertanyaan siapakah tokoh yang anda pilih sebagai gubernur, ketiga tokoh itu memang masih terbanyak. Meskipun Gus Ipul memang prosentasenya sebagai wagub lebih tinggi dari pada sebagai gubernur, namun dibanding tokoh lainnya, Gus Ipul sebagai gubernur masih paling tinggi," kata CEO TII Airlangga Pribadi, kemarin.

Tingginya popularitas dan elektabilitas Gus Ipul, menurutnya belum menjamin mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menjadi gubernur. Sebab, kata dia, dalam survei kebanyakan responden yang memilih Gus Ipul sebagai calon gubernur lebih rendah dibanding wagub.

"Jika ingin mempertahankan elektabilitasnya sebagai calon gubernur, maka Gus Ipul harus bisa mengubah mindset masyarakat mulai sekarang," ucap pria yang akrab dipanggil Angga ini.
Ditegaskan, masyarakat hanya mengetahui Gus Ipul sebagai wagub, belum mengetahui mau mencalonkan diri sebagai cagub. "Mindsite masyarakat terhadap Gus Ipul wagub, jadi itulah kenapa responden menyebut gus Ipul layak jadi wagub saja," jelas Angga.

Kemudian untuk pertanyaan siapa tokoh yang anda pilih sebagai wagub, secara intensitas, diantaranya ada nama Azwar Anas, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Said Abdullah, Abdul Halim Iskandar, Misbakhun, Hasan Aminudin, serta Rendra Kresna," lanjut dia.
Azwar Anas dipilih 5,80% responden, disusul kemudian AHY 5,50%, Said Abdullah 4,20%, Abdul Halim Iskandar 2,70%, M Misbakhun 2,20%,, Hasan Aminudin 1,50%, serta Rendra Kresna hanya 0,70%.

Hasil ini merupakan survei yang dilakukan sejak 13 sampai 19 April 2017. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 956 responden berusia di atas 17 tahun yang tersebar di seluruh daerah di Jatim.

Sekedar diketahui ada 10 nama yang masuk daftar survei. Di antaranya adalah Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, Abdul Halim Iskandar, Said Abdullah, Azwar Anas, Rendra Kresna, M. Misbakhun, dan Hasan Aminuddin. Nama-nama bukan disiapkan lembaga survei, tapi langsung terlontar dari responden.

Sedangkan untuk tingkat elektabilitas atau keterpilihan, Gus Ipul, Khofifah, dan Risma juga bersaing ketat. Elektabilitas Gus Ipul mencapai sebesar 33,20%, kemudian Khofifah di urutan kedua sebesar 28,30%, dan Risma di posisi ketiga sebesar 26,10%.

"Popularitas dan elektabilitas ketiga tokoh itu selisihnya tidak jauh. Angka ini kemungkinan masih bisa berubah, mengingat belum ada parpol yang resmi mengusung calon, sehingga akan mengubah peta politik yang ada," pungkasnya.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...