Skip to main content

DPRD Jatim Prihatin Atas Musibah Insiden Hari Pahlawan Di Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - DPRD Jatim sebut insiden yang menelan korban hingga meninggal dunia dan luka-luka adalah murni sebuah musibah yang tidak kita kehendaki bersama. 

Drs. H. Agus Dono Wibawanto, M. Hum Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim mengatakan musibah yang menelan  hingga meninggal dunia pada saat jelang Hari Pahlawan tanggal 10 november  adalah murni sebuah peristiwa di luar dugaan. Karena sebelumnya semua persiapan acara baik tehnik maupun lapangan sudah di persiapkan matang-matang. 
Namun kenyataan yang terjadi malahan tragedi yang tidak kita kehendaki. 

" Saya sangat prihatin dengan musibah insiden Pada Acara Surabaya membara pada tgl 9 november yang menelan korban luka-luka maupun meninggal dunia. Jangan saling menyalahkan dan ini murni musibah yang tidak kita kehendaki bersama, " terang Agus Dono saat di temui di ruang kerjanya, Sabtu (10 /11).

Anggota Komisi E DPRD Jatim ini juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut berpartisipasi memberikan santunan kepada korban baik yang meninggal dunia maupun luka-luka .

Untuk kedepan nya DPRD Jatim menghimbau supaya semua stackholder ikut bertanggung jawab karena perayaan peringgatan hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November merupakan sebuah tradisi yang harus di laksanakan dan ini sangat bagus karena memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya warga Surabaya betapa semangat nya perjuangan arek-arek surabaya pada saat itu dalam mempertahankan negara tercinta. 

" Sebagai wakil rakyat saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam dalamnya dan semoga keluarga yang di tinggalkan di beri keihklasan dan ketabahan dalam tragedi musibah tgl 9 november kemarin  dalam acara surabaya membara, " pungkas politisi asal Malang ini. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...