Skip to main content

Proyek Rp 4 M Jalan Lontar Jadi Sorotan Kejari Surabaya

SURABAYA (Mediabidik) - Proyek senilai Rp 4 milliar, pembangunan gorong-gorong yang ada di Jalan Lontar RW 02 kelurahan Lontar Surabaya. Proyek sepanjang 600 m2 yang akan berahkir pada ahkir November 2018 disinyalir dengan pelaksana PT Cahaya Mandiri menjadi perhatian Kejaksaan Negeri Surabaya.

Kasi Intel Kejari Surabaya I Ketut Kasna mengatakan, kita memang ada pendampingan di proyek tesebut. Tapi bukan permasalahan sepertinya, saya kira itu hanya hambatan saja. 

"Hambatannya itu karena terusan saluran yang akan di kerjakan kontraktor tersebut berada di area rumah warga. Ketika mau di belokkan, warga menolak jika lebar saluran lebih kecil dari saluran belokkan tersebut. Warga beralasan bisa menjadi kantung air di tempatnya, " terang Kasi Intel Kejari Surabaya, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (19/11/2018).

Kasi Intel Kejari Surabaya menjelaskan, warga pemilik tanah yang akan di jadikan terusan saluran tersebut, tidak mengijinkan adanya saluran yang melewati didalam rumahnya. Harus ada ganti rugi. Oleh karena itu kita menyarankan untuk di hentikan terlebih dahulu hingga adanya pembebasan lahan warga tersebut. 

"Mungkin tahun depan di anggarkan untuk pembebasan lahan itu. Untuk lebih tau persisnya silahkan ke pak Samsul di pemkot Surabaya. Kami juga menyarankan agar ada adendum yang di berikan ke kontraktor itu, kasian karena akan kena penalty terus." jelasnya.

Dia menambahkan, kalau untuk sumber pemberitaan lebih baik ke pemkot Surabaya saja. Kita disini memang ada pendampingan. "Jangan di kira setelah kita kasih penjelasan seperti ini kita di sangka bela kontraktornya, tidak sama sekali. Tetap jika terjadi kesalahan akan kita tindak." pungkasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...