Skip to main content

Antisipasi Kebocoran, PDAM Segera Ganti Pipa Lama Secara Bertahap

SURABAYA (Mediabidik) - Perihal kebocoran pipa induk PDAM di Jalan Ngagel Surabaya, ahkirnya mendapat tanggapan dari pihak tanggapan dari pihak PDAM Surya Sembada Surabaya.

Mujiaman Dirut PDAM Surya Sembada kota Surabaya mengatakan, jadi kalau lihat kondisi pecahnya, itu memang pipa umurnya sangat lama. Mungkin dibangun sekitar tahun 76 atau sebelumnya.

"Tapi lihat kondisi pecahnya adalah memang itu disebut vatic. Menurut pengalaman saya vatic karena kondisinya beberapa dibawah, kemungkinan ada gangguan di atasnya. Dan itu kemungkinan ditempat lain kondisinya seperti itu." terang Mujiaman, Jumat (23/11/2018).

Masih menurut Mujiaman, kalau kondisi penanganan saat ini sangat cepat, tadi kondisi jam 04 terjadi kebocoran langsung kita ketahui, kesana sekitar jam 10 sudah diketahui yang bocor.

"Dan seperti yang ada lihat digambar long tu dinal, panjang sekali dan kita ganti pipa yang baru," ucapnya.

Dia menambahkan, kita harapkan hari ini selesai, situasi tidak terlalu dalam satu. Yang kedua tempatnya di Surabaya bukan diluar kota jadi komunikasi mudah.

"Untuk antisipasinya adalah pergantian pipa secara bertahap, itu yang kita rencanakan dengan baik untuk hari ini dan seterusnya. Pipa mana yang bocornya terlalu sering harus diganti, "imbuhnya.

Lanjut Dirut PDAM kota Surabaya, setiap pipa itu punya umur teknis, pipa PVC umurnya 25 - 30 tahun, pipa PVE sekian tahun, pipa besi sekian tahun.

"Sebenarnya kita sudah puny petanya, dalam melaksanakan kita butuh kebijakan dan support dari investasinya." lanjutnya.

"Ya kita sudah punya petanya, sudah kita data dan kita sudah punya manajemen aset. Memungkin kita mengetahui penyebaran pipa jenisnya seperti apa, umurnya dan ukurannya berapa, kita sudah tau detail tinggal kebijakan dan dana support dari iventasi," pungkasnya. (pan)


Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni