Skip to main content

Proyek Gorong-Gotong Rp 4 M Resahkan Warga Lontar

SURABAYA (Mediabidik) - Pekerjaan gorong-gorong yang berada di RW 02 kelurahan Lontar Surabaya terkesan asal-asalan. Pasalnya dilokasi masih banyak ditemukan bekas lubang galian yang terbuka, tumpukan box culvert dan beton plat yang berserakan ditengah jalan sehingga jalan jadi rusak serta menganggu aktifitas warga setempat.

Ironisnya proyek senilai Rp 4 milliar yang mengunakan dana APBD kota Surabaya, dengan pelaksana PT Cahaya Mandiri sudah dua minggu ini mandeg alias mangkrak. Padahal batas waktu pengerjaan proyek tersebut sampai ahkir bulan November 2018.

Samsul Hariyadi kepala bidang pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DBMP) pemkot Surabaya saat dikonfirmasi mengatakan, pekerjaan tersebut senilai Rp 4 milliar dengan batas pekerjaan sampai ahkir November tahun ini.

"Pelaksananya pak Wito kalau PT nya aku lupa, Di mulai pada bulan Juni sampai November tahun ini." terang Samsul, Rabu (14/11/2018).

Waktu ditanya apakah proyek tersebut bermasalah dan dalam pantauan Kejaksaan Negeri Surabaya, dia membantah, bahwa proyek tersebut tidak ada masalah dan pihak kejaksaan hanya melakukan pendampingan.

"Tidak ada masalah karena ahkir bulan ini selesai, kejaksaan hanya melakukan pendampingan," ucapnya.

Sebelumnya wartawan BIDIK mendapatkan informasi orang dalam dinas PU Bina Marga dan Pematusan (PU BMP) yang tidak mau disebutkan jati dirinya mengatakan, bahwa proyek tersebut bermasalah dan dalam penangganan kejaksaan negeri Surabaya.

"Pekerjaan tersebut bermasalah dan ditangani kejaksaan," ucapnya.

Sementara Wito selaku pelaksana proyek gorong-gorong senilai Rp 4 milliar, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, yang bersangkutan tidak mau mengangkat atau menjawab panggilan tersebut. (pan)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...