Skip to main content

Temukan Jalan Berlubang, Armuji Minta Warga Segera Lapor ke Aplikasi "Wargaku"

Mediabidik.com - Dampak musim hujan, dibeberapa ruas jalan di Kota Surabaya tidak semuanya mulus. Banyak ditemukan jalan-jalan yang rusak dan berlubang. 

Diantaranya adanya laporan yang masuk ke Wakil Walikota Armuji melalui ponsel pribadinya, ditemui jalan berlubang dan bergelombang di jalan Kapasan, jalan Tambaksari, jalan Bubutan dekat Tugu Pahlawan.

Dirinya menyampaikan Satgas dari Organisasi Perangkat Daerah telah merespon cepat dengan melakukan pengaspalan di lokasi titik ditemui jalan berlubang tersebut.

"Setiap tahun saat musim hujan memang selain genangan, permasalahan jalan berlubang dan gelombang selalu ada yang terpenting pemerintah kota telah merespon cepat, " kata Wakil Walikota Armuji

Ia juga menyampaikan agar warga Surabaya yang menemui kondisi tersebut bisa melaporkan ke Aplikasi 'Wargaku' dan Call Center 112. Pemerintah Kota Surabaya merilis aplikasi "Wargaku" yang berfungsi sebagai media pengaduan dan layanan untuk warga Kota Surabaya di awal tahun 2021.

"Bahkan ada 20 Jalan Nasional yang pada era Bu Risma diserahkelolakan kepada pemerintah kota Surabaya sehingga kita juga memikirkan perawatannya juga, "ungkap Armuji

Wakil Walikota Surabaya yang juga kader senior PDI Perjuangan tersebut menjamin respon cepat apabila menemui jalan berlubang dan bergelombang.

"Kalau lambat hubungi saya, bisa melalui medsos atau ponsel pribadi akan ditindaklanjuti, "imbuhnya.

Berikut 20 jalan Nasional yang pada tahun 2020 diserahkelolakan ke Pemerintah Kota Surabaya

Yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Layang Wonokromo, Jalan Wonokromo.
Jalan Diponegoro, Jalan Pasar Kembang, Jalan Arjuno, Jalan Kalibutuh, Jalan Demak, dan Jalan Wonokromo Stasiun. 

Kemudian, Jalan Ratna/Jalan Upajiwa Selatan, Jalan Kencana/Bung Tomo, Jalan Raya Ngagel, Jalan Sulawesi, Jalan Biliton, Jalan Raya Gubeng, Jalan Gubeng Stasiun. Selanjutnya Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Kapasari, dan Jalan Ir Soekarno atau Jalan Merr. (pan) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...