Skip to main content

Pakde Karwo Optimis Demokrat Raih Kursi Terbanyak Di Parlemen Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo mengantar langsung pendaftaran bakal calon legislatif partainya ke KPU Jatim, Selasa (17/7) sore. Sebanyak 120 nama yang didaftarkan.

Kedatangan pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo bersama rombongan ini disambut langsung oleh Ketua KPU Jatim Eko Sasmito dan beberapa komisioner lainnya. 

Pakde Karwo mengatakan, komposisi bacaleg yang didaftarkan ini terdiri dari 67 laki-laki dan 53 dari perempuan sehingga, telah melebihi syarat kuota perempuan 30 persen. Ia juga mamastikan partainya telah menerjunkan bacalegnya yang berkualitas termasuk yang dari perempuan.

"Semua caleg full 120, untuk yang perempuan ada 45 persen. Saya kira ini kesempatan baik, kuota itu diikuti dengan kualitas, teman-teman yang perempuan juga menaikkan kualitasnya agar dipilih oleh masyarakat," kata Pakde Karwo usai pendaftaran.

Dari 120 bacaleg yang didaftarkan ini, lanjut Pakde Karwo, berasal dari berbagai latar belakang profesi, termasuk di dalamnya para mantan birokrat di lingkungan Provinsi Jatim. Meski demikian, juga mempercayakan para caleg dari kalangan pemuda.

"Dari Muslimat NU ada, seperti di Kediri, dari Birokrat juga banyak. Pemuda lebih banyak," ungkap Pakde Karwo.

Politisi yang juga Gubernur Jatim ini menargetkan, untuk Pileg 2019 nanti partainya bisa meraih kemenangan lebih dari 15 persen. Jika melihat peta politik terkini, Pakde Karwo optimistis bisa meraup kemenangan melebihi yang sudah ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat.

"DPP menetapkan 15 persen tapi melihat perkembangan baru, saya kira lebih," tegasnya.(RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...